Friday 21 March 2014

Ringkasan SNI 6989.73:2009 “Cara Uji COD Secara Titrimetri”

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi
 1)     Ruang Lingkup
Metode digunakan untuk penentuan kebutuhan oksigen kimiawi (COD) dalam air dan air limbah dengan refluks tertutup secara titrimetri pada kadar 40 mg/L - 400 mg/L.
Catatan:     a)  40 mg/L            = Limit of Quantitation (LoQ)
                   b)  400 mg/L          = Limit of Linearity (LoL)
                   c)   16 mg/L            = estimasi Metthod Detection Limit (MDLest)
                   d)  metode digunakan untuk contoh uji yang memilki kadar khlorida < 2000mg/L

2)      Prinsip
Senyawa organik dan anorganik, terutama organik, dalam contoh uji dioksidasi oleh Cr2O72-dalam refluks tertutup selama 2 jam menghasilkan Cr3+. Kelebihan kalium dikromat yang tidak tereduksi, dititrasi dengan larutan Ferro Ammonium Sulfat (FAS) menggunakan indikator ferroin. Jumlah oksidan yang dibutuhkan dinyatakan dalam ekuivalen oksigen (O2 mg/L).

3)      Bahan kimia yang dibutuhkan
a)      air bebas organik;
b)      perak sulfat (Ag2SO4);
c)       asam sulfat (H2SO4) pekat;
d)      kalium dikromat (K2Cr2O7);
e)      merkuri sulfat (HgSO4);
f)       1,10-phenanthrolin monohidrat;
g)      besi sulfat (FeSO4.7H2O);
h)      ferro ammonium sulfat/ FAS (Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O);
i)        asam sulfamat (NH2SO3H); dan
j)        Kalium Hidrogen Ftalat (HOOCC6H4COOK, KHP).

4)      Peralatan yang dibutuhkan
a)    digestion vessel atau kultur tabung borosilikat;
b)   timbangan analitik ketelitian 0,1 mg;
c)    mikroburet;
d)   labu ukur (100 dan 1000)mL;
e)   pipet volumetrik (5; 10 dan 25)mL;
f)     pipet ukur (5; 10; dan 25)mL;
g)    Erlenmeyer;
h)   gelas piala;
i)      magnetic stirrer; dan
j)     pemanas dengan lubang-lubang penyangga tabung (heating block).

5)      Pengawetan contoh uji
Bila contoh uji tidak dapat segera diuji, maka contoh uji diawetkan dengan menambahkan H2SO4 pekat sampai pH lebih kecil dari 2 dan disimpan dalam pendingin pada temperatur 4°C ± 2°C dengan waktu simpan maksimum yang direkomendasikan 7 hari.








 6)        Tahapan prosedur 
 
 7)        Pengendalian mutu
a)    gunakan bahan kimia pro analisis (pa);
b)   gunakan alat gelas bebas kontaminasi;
c)    gunakan alat ukur yang terkalibrasi;
d)   dikerjakan oleh analis yang kompeten;
e)   lakukan analisis blanko dengan frekuensi 5% - 10% per batch (satu seri pengukuran) atau minimal 1 kali untuk jumlah contoh uji < 10 sebagai kontrol kontaminasi
f)     lakukan analisis duplo dengan frekuensi 5% - 10% per batch atau minimal 1 kali untuk jumlah contoh uji < 10 sebagai kontrol ketelitian analisis. Jika %RPD 10% maka dilakukan pengukuran selanjutnya hingga diperoleh nilai %RPD < 10%
g)    lakukan kontrol akurasi dengan laritan baku KHP dengan frekuensi 5% - 10% per batch atau minimal 1 kali untuk 1 batch. Kisaran persen temu balik untuk spike matrix adalah 85% - 115%.



7 komentar:

  1. Mas Anwar,
    Bagaimana kalau kita pakai metode titrimetri ternyata hasil analisa COD dibawah 40 mg/l atau diatas 400 mg/L?
    Yang mana yang harus diperbaiki agar masuk range 40 - 400 mg/L COD nya ?
    Terima kasih banyak jika dapat membantu saya dengan jawaban Mas.

    ReplyDelete
  2. Mas bagus,

    Pada pengujian COD dengan titrimetri, jika ternyata hasil analisas COD dibawah 40 mg/L maka laporkan kurang dari Limit of Quantification (LoQ) atau < 40 mg/L. Namun jika laboratorium telah menentukan Method Detection Limit (MDL) secara eksperimen, maka laporakan < MDL. Secara teoritis MDL estimasi = (4/10)LoQ = 0,4 x (40) = 16 mg/L.

    Bila ternyata sampel melebihi 400 mg/L maka lakukan pengenceran hingga kadar sampel pada kisaran metode titrimetri tersebut, yaitu 40 mg/L - 400 mg/L.

    Semoga dapat membantu mas Bagus. Aamiiin....

    ReplyDelete
  3. Maaf mas numpang tanya, vessel digestionnya fungsinya untuk apa ya? Boleh minta pdf sni nya mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Vessel digestion digunakan untuk proses destuksi sampel sehingga diharapkan semua polutan dapat terdegradasi menjadi CO2 dan H2O. Untuk dapatkan SNI tersebut silahkan email ke cak_war@yahoo.com.

      Delete
  4. Pak anwar hadi...maaf saya belum ngeh dengan larutan baku KHP, bedanya dengan larutan balnko apa? Apa harus di buat semua?

    ReplyDelete
  5. Pak anwar...saya bingung dengan larutan baku KHp...apa bedanya dengan larutan blanko?? Apa perlu di buat semuanya?

    ReplyDelete
  6. bedanya larutan baku merupakan larutan KHP tapi jika larutan blanko merupakan aquades bebas analit

    ReplyDelete

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger