Wednesday 23 April 2014

Ringkasan SNI 19-7117.11-2005 “Cara uji opasitas menggunakan skala Ringelmann untuk asap hitam pada emisi gas buang sumber tidak bergerak”

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi


1)    Ruang Lingkup
   Standar ini merupakan cara praktis uji opasitas dari sumber tidak bergerak menggunakan skala Ringelmann untuk asap hitam.
     
2)    Prinsip
     Opasitas hitam yang keluar dari cerobong ditentukan dengan cara membandingkan warna asap yang paling sesuai dengan warna skala Ringelmann.

3)  Peralatan yang dibutuhkan
a)  Skala Ringelmann
Skala Ringelmann berupa skala dalam bentuk gambar lingkaran dengan gradasi tingkat opasitas 20% sampai dengan 100% atau skala 1 sampai 5 dengan pengertian sebagai berikut:
0 =   kerapatan 0% dimana latar belakang dapat terlihat dengan jelas sebanding dengan 100%;
1 =   kerapatan 20% dimana latar belakang dapat terlihat 80%;
2 =   kerapatan 40% dimana latar belakang dapat terlihat 60%;
3 =   kerapatan 60% dimana latar belakang dapat terlihat 40%;
4 =   kerapatan 80% dimana latar belakang dapat terlihat 20%;
5 =   kerapatan 100% dimana latar belakang tidak dapat terlihat sama sekali.





b)  stopwatch
c) anemometer atau weather monitoring equipment atau dapat berupa informasi dari stasiun meteorologi terdekat

4)    Tahapan prosedur
a) Persiapan pembacaan
1.    posisi matahari di belakang pengamat, dalam daerah 1400 (Gambar No. 1);
2.   latar belakang sebaiknya langit biru, bila kondisi ini tidak tercapai catat dalam formulir lapangan;
3.    arah angin pada sudut 900 terhadap pengamat;
4.    jarak pengamat tiga kali ketinggian cerobong (Gambar No. 2)
5.    tidak ada halangan yang mempengaruhi pengamatan.








b) Sumber-sumber Kesalahan
Kesalahan pembacaan skala Ringelmann bisa terjadi karena beberapa gangguan yang mempengarui pengamatan, antara lain:
a.   pengaruh latar belakang
untuk menghindari bias, maka pada saat asap diamati diharuskan untuk mendapatkan latar belakang pengamatan langit biru. Langit berawan mempunyai efek mengurangi hasil pembacaan opasitas
b.  perbedaan antara cahaya yang menyinari skala Ringelmann dan cahaya sekitar cerobong asap
diharuskan cukup sinar matahari
c.  perubahan jenis bahan bakar
perubahan jenis bahan bakar menghasilkan asap yang berbeda kerapatan karena perbedaan kandungan uap air, ukuran partikel, bentuk dan warnanya.

c) Pembacaan
a. amati asap pada titik keluarnya diujung cerobong setiap kelipatan detik ke lima belas dan bandingkan dengan skala Ringelmann (1 – 5) yang paling mirip dan catat pada formulir lapangan
b. lakukan pengamatan minimal 6 menit untuk 24 pembacaan untuk asap yang konstan dan lebih dari 6 menit sampai 60 menit untuk asap yang tidak konstan atau untuk pengkajian kinerja proses
c.   catat bilangan Ringelmann tersebut pada formulir lapangan dan hitung rata-ratanya
d.  catat posisi dan kondisi saat pembacaan opasitas
e.  rata-ratakan seluruh data hasil pengamatan dan bulatkan pada angka skala terdekat (1 – 5) konversi ke prosen opasitas.






0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger