Monday, 9 June 2014

Instruksi Kerja Metode dan Peralatan

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi


Instruksi kerja adalah pedoman yang telah dibakukan di suatu laboratorium dan digunakan oleh personil laboratorium dalam melaksanakan suatu pekerjaan secara benar sejak awal. Instruksi kerja menguraikan kegiatan operasional laboratorium dari salah satu prosedur yang bersifat teknis. Dengan kata lain, instruksi kerja merupakan suatu petunjuk yang detail atau rinci tentang bagaimana suatu proses atau prosedur dilaksanakan. Dengan demikian, tujuan dari instrusi kerja adalah sebagai pelengkap prosedur serta dapat membantu dalam proses pengendalian. Adapun bentuk instruksi kerja bisa berupa bagan alir, gambar, atau uraian tentang suatu kegiatan dan lain sebagainya.

Instruksi kerja dapat dibuat oleh personil laboratorium yang setiap hari melaksanakan kegiatan operasional yang bersangkutan, namun perlu bimbingan oleh atasan langsungnya. Hal ini disebabkan, tidak semua pelaksana suatu kegiatan operasional laboratorium mengetahui pelaksanaan yang baik dan benar. Mereka hanya melaksanakan berdasarkan pengalaman yang terbatas, sehingga bimbingan atasan langsung atau penyelia sangat diperlukan dalam penulisan secara benar.

Penulisan instruksi kerja yang baik meliputi, antara lain:
a)   berisi tahapan kegiatan selangkah demi selangkah;
b) berisi penjelasan secara rinci setiap langkah beserta peralatan, dokumen penunjang dan lain-lain yang diperlukan;
c)    sudah diuji coba untuk diterapkan.

Adapun unsur-unsur dalam penulisan instruksi kerja sebagaimana penulisan prosedur, yaitu sekurang-kurangnya berisi:
1)  Tujuan
Memberikan gambaran atau informasi serta alasan dibuatnya instruksi kerja terkait;
2)  Ruang lingkup
Menyebutkan penerapan, kegunaan dan pada bagian mana instruksi kerja harus dimplementasikan;
3)  Acuan
Menyebutkan daftar referensi yang digunakan dalam instruksi kerja yang bersangkutan;
4)  Definisi
Memberikan batasan istilah dan mendefinisikan kata-kata yang penting dalam instruksi kerja, jika diperlukan;
5)  Tanggung jawab
Menyebutkan fungsi jabatan dalam posisi organisasi yang bertanggung jawab menerapkan instruksi kerja;
6)  Tahapan
Menyebutkan tahap demi tahap secara detail tentang siapa, apa, kapan dan dimana segala aspek dalam instruksi kerja yang terkait dalam kegiatan operasional laboratorium dengan cara sistematis;
7)  Rekaman
Menjabarkan segala sesuatu kegiatan yang harus direkam berkaitan dengan penerapan instruksi kerja yang bersangkutan termasuk waktu simpan rekaman serta personil yang harus memusnahkannya;
8)  Lampiran
Menjabarkan sistem pemeliharaan instruksi kerja yang disimpan dalam bentuk elektronik atau cetakan serta contoh-contoh formulir atau dokumen pendukung terkait yang harus diacu.


Berikut ini contoh instruksi kerja pengoperasian peralatan pH meter merek XYZ: 

 6.  Tahapan
6.1  Umum 
Selama mengoperasikan peralatan pH meter XYZ, personil yang bersangkutan harus melakukan pengecekan kelaikan peralatan tersebut;

     6.2 Pencegahan
Pengoperasian peralatan pH meter harus pada fasilitas sedemikian rupa sehingga tidak merusak hasil pengujian. Bila kondisi dan lingkungan pengujian menunjukkan adanya ketidaksesuaian sehingga dapat mengakibatkan merusak mutu hasil pengujian, maka pengujian yang sedang berlangsung harus dihentikan.            

     6.3 Instruksi
1) hubungkan kabel power ke strum kontak terdekat lalu tekan switch POWER”;
2) tekan tombol CAL” hingga muncul “concal” pada layar pH Meter;
3)  angkat elektroda dari larutan KCl 3 M, bilas elektroda dengan air suling kemudian lap dengan tisu;
4)  celupkan elektroda pH ke dalam larutan buffer pH 7;
5) tekan tombol RUN ENTER”, nilai pH yang terukur akan ditampilkan pada display;
6) atur hasil pengukuran pH larutan dari larutan buffer sesuai dengan pH pada temperatur tertentu dengan menekan ^”  atau  Vpada alat;
7)  tekan tombol RUN ENTER”, pada display akan muncul nilai mV”;
8)  tekan tombol RUN ENTER” kembali akan muncul nilai SLO” pada display;
9)  angkat dan bilas elektroda dengan air suling kemudian lap dengan tisu;
10) celupkan elektroda pH ke dalam larutan buffer kedua pH 10;
11) tekan tombol RUN ENTER” nilai pH kedua yang terukur akan ditampilkan pada display;
12)  atur nilai pH dari larutan buffer pada temperatur tertentu;
13)  tekan tombol RUN ENTER”, nilai slope (mV/pH) akan muncul pada layar dan simbol sensor akan menunjukan hasil evaluasi elektroda setelah 2 titik kalibrasi.
14) tekan tombol RUN ENTER” nilai mV ditampilkan pada display;
15)  untuk kembali ke Mode pengukuran tekan tombol M”;
16) angkat dan bilas elektroda dengan air suling kemudian lap dengan tisu;
17) celupkan elektroda pH ke dalam larutan contoh yang akan diukur pH-nya, nilai pH larutan akan langsung ditampilkan pada display;
18) angkat dan bilas elektroda dengan air suling kemudian simpan kembali elektroda ke dalam larutan KCl 3 M;
19) setelah selesai penggunaan pH Meter, tekan switch POWER” dilanjutkan dengan mencabut kabel power.
           
7.  Rekaman
7.1  Pemeliharaan rekaman
Rekaman yang harus dipelihara berkaitan dengan instruksi kerja ini, adalah:
7.1.1  Log book penggunaan peralatan pH meter XYZ;
7.1.2  Hasil pengecekan antara peralatan pH
7.1.3  Hasil pengujian pH larutan;

7.2  Waktu penyimpanan rekaman
Seluruh rekaman dipelihara oleh personil laboratorium yang berwenang sesuai tugas dan tanggung jawabnya selama minimal 1 (satu) tahun. Rekaman yang telah dinyatakan kedaluarsa atau sudah tidak berlaku dapat dimusnahkan oleh personil yang berwenang.
  
Formulir
Semua proses kerja laboratorium harus dicatat atau direkam pada formulir atau log book yang telah ditetapkan oleh laboratorium bersangkutan. Hal ini dibutuhkan untuk mengurangi kesenjangan informasi serta ketertelusuran suatu kegiatan. Informasi yang dapat diidentifikasi dengan baik dan benar dapat dievaluasi untuk menuju penyempurnaan secara berkesinambungan serta untuk meningkatkan efisiensi. Formulir yang telah diisi menjadi rekaman merupakan bukti bahwa kegiatan operasional laboratorium telah dilakukan dan sistem manajemen mutu telah diterapkan secara efektif. Formulir yang dibutuhkan oleh laboratorium antara lain: formulir permohonan pengujian, formulir penerimaan sampel, formulir laporan hasil pengujian, formulir audit internal, formulir kaji ulang manajemen dan lain sebagainya.

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger