Panduan mutu laboratorium lingkungan
adalah dokumen yang menyatakan kebijakan mutu dan menguraikan sistem manajemen
mutu suatu laboratorium lingkungan. Panduan mutu merupakan dasar dokumentasi
yang digunakan untuk perencanaan menyeluruh kegiatan operasional laboratorium
yang dapat mempengaruhi mutu data hasil pengujian parameter kualitas lingkungan.
Dokumen panduan mutu tersebut harus menjabarkan kegiatan operasional
laboratorium serta pengendaliannya, tanggung jawab, wewenang dan hubungan
timbal balik personil yang mengatur, melaksanakan, memverifikasi atau mengkaji
ulang pekerjaan yang dapat mempengaruhi mutu, bagaimana perbedaan kegiatan
dilaksanakan, serta dokumentasi yang digunakan dan pengendaliannya. Karena itu,
sangatlah penting untuk menjamin bahwa panduan mutu dikembangkan secara
benar-benar didasarkan profesionalisme.
Panduan mutu digunakan oleh
laboratorium untuk tujuan memberikan informasi kepada pelanggan, pemasok,
asesor dan personilnya, bahwa kebijakan dan sasaran sistem manajemen mutu telah
diterapkan sesuai standar sistem manajemen mutu. Adapun manfaat dari panduan
mutu, antara lain:
a) merupakan dokumen pengendali semua aspek manajemen
mutu sehingga memberikan gambaran tentang sistem manajemen mutu yang
diterapkan;
b) merupakan dokumen acuan untuk internal maupun
eksternal audit sistem manajemen mutu;
c) merupakan dokumen acuan untuk pelatihan seluruh
personil sehingga dapat menyakinkan mutu kerjanya;
d) merupakan sistem komunikasi informasi yang
positif, terencana dan dapat dipercaya sehingga memberikan dasar yang kuat
bahwa sistem manajemen mutu dapat diterapkan secara berhasil guna di semua tingkatan
organisasi laboratorium serta menjamin kesinambungan kegiatan operasional
laboratorium;
e) untuk memenuhi persyaratan akreditasi
laboratorium, karena telah menerapkan kesesuaian persyaratan
standar sistem manajemen
mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025: 2005; dan
f) menjadi alat pemasaran karena dapat menyakinkan
pelanggan bahwa laboratorium memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan
sistem manajemen mutu dan kepuasan pelanggan.
Adapun proses penyusunan
panduan mutu dapat dilakukan setidaknya melalui dua pendekatan, yaitu:
1) Pendekatan berdasarkan standar sistem manajemen mutu
Pendekatan penyusunan panduan
mutu ini mengunakan pedoman standar yang ada dengan memperhatikan elemen-elemen
sistem manajemen mutu laboratorium sesuai ISO/IEC 17025: 2005. Kelebihan
pendekatan ini adalah memudahkan penyusunan untuk menyesuaikan panduan mutu
dengan persyaratan standar yang ada sehingga menyederhanakan pelaksanaan kaji
ulang manajemen serta audit sistem manajemen mutu laboratorium. Adapun
kelemahan pendekatan ini adalah tidak selalu mudah mengekspresikan sistem yang
sudah ada di laboratorium untuk diterapkan sesuai dengan elemen-elemen standar
dan kadang-kadang personil laboratorium sulit menghubungkan dengan tugas
sehari-harinya.
2) Menyesuaikan dengan kegiatan operasional yang ada di laboratorium
Apabila laboratorium telah
mempunyai sistem menajemen yang terorganisasi dengan baik, maka struktur
panduan mutu laboratorium dapat dihubungkan dengan standar sistem manajemen
mutu yang ada. Pendekatan ini memudahkan penyusun untuk menciptakan hubungan
antara panduan mutu dengan kegiatan operasional laboratorium, sehingga lebih
bermanfaat sebagai dokumen yang dapat diterapkan. Namun tidak semua kegiatan
laboratorium yang dilaksanakan sehari-hari mencerminkan seluruh elemen-elemen
yang ada di ISO/IEC 17025: 2005.
Panduan mutu dapat bermanfaat
jika langkah yang telah diuraikan diikuti dengan benar oleh laboratorium dari
hari ke hari. Adanya panduan mutu penting, tetapi yang lebih penting adalah
penerapan sistem manajemen mutu yang berhasil. Langkah permulaan pembuatan
panduan mutu adalah manajemen laboratorium atau manajer puncak menetapkan tim
penyusun panduan mutu yang mewakili dari setiap unit atau bagian dalam
laboratorium serta jadwal penyelesaiannya. Tim penyusun tersebut harus
mengumpulkan semua data dan dokumen yang berhubungan dengan unsur-unsur sistem
manajemen mutu, antara lain; struktur organisasi laboratorium, uraian kerja,
arsip pendidikan dan pelatihan personil, daftar peralatan laboratorium termasuk
instruksi kerjanya serta sertifikat kalibrasi, metode yang digunakan dalam
pengujian dan/atau kalibrasi, laporan pengujian dan pengukuran, serta dokumen
lain yang dianggap penting. Dokumen tersebut pada umumnya sudah ada di setiap
laboratorium lingkungan, sehingga tinggal menambah dokumen yang belum ada dari
sumber-sumber yang relevan dan disesuaikan dengan elemen-elemen yang
disyaratkan dalam ISO/IEC 17025: 2005
Tahap berikutnya adalah
menentukan format dan bentuk fisik serta
daftar isi yang akan digunakan dalam panduan mutu, kemudian mengelompokkan
dokumen atau data yang diperoleh sesuai format dan struktur yang ditetapkan. Selanjutnya
melakukan evaluasi terhadap konsep panduan mutu dengan pelaksanaan kegiatan
operasional laboratorium sehari-hari. Untuk menyempurnakan konsep panduan mutu
tersebut digunakan berbagai metode yang tepat dengan tetap mengacu pada standar
sistem manajemen mutu. Persetujuan dan pengesahan panduan mutu dilakukan oleh
manajer puncak laboratorium apabila seluruh personil yang melaksanakan kegiatan
operasional laboratorium telah dapat memahami, menerapkan dan memelihara sistem
manajemen mutu yang terkandung dalam panduan mutu tersebut.
a) halaman judul yang meliputi sekurang-kurangnya,
kata "Panduan Mutu", nama laboratorium dan alamat lengkap, nomor
salinan, nomor revisi, serta tanggal terbit;
b)
halaman pengesahan;
c) daftar distribusi;
d) daftar amandemen atau status perubahan;
e) daftar isi;
f) profil laboratorium;
g)
kebijakan, sasaran dan komitmen laboratorium tentang
sistem manajemen mutu;
h)
ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu;
i)
acuan;
j)
definisi dan istilah
k) penjabaran organisasi, tanggung jawab dan
kewenangan serta hubungan timbal balik personil laboratorium;
l)
penjabaran elemen-elemen sistem manajemen mutu yang
mengacu pada ISO/IEC 17025: 2005;
0 komentar:
Post a Comment