Tuesday, 25 February 2014

Konsep Dasar Ketidakpastian Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan

Ditulis oleh: cak war | Anwar Hadi

Untuk mendapatkan validitas data hasil pengujian parameter kualitas lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun hukum maka data tersebut harus memiliki akurasi dan presisi yang memenuhi batas keberterimaan pengendalian mutu internal serta dilengkapi dengan nilai estimasi ketidakpastian pengujian. Karena itu, diperlukan pedoman untuk menghitung estimasi ketidakpastian yang dapat diterima oleh pengguna dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data hasil pengujian parameter kualitas lingkungan yang dihasilkan oleh laboratorium lingkungan. Pedoman perhitungan estimasi ketidakpastian yang dapat diterima baik secara nasional maupun internasional mengacu kepada ISO/IEC Guide 98-3: 2008 Uncertainty of measurement ― Part 3: Guide to the expression of uncertainty in measurement. Perhitungan estimasi ketidakpastian dilakukan setelah pengendalian mutu internal memenuhi batas keberterimaan metode pengujian yang digunakan.

Pengujian parameter kualitas lingkungan merupakan suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan dan penentuan satu sifat atau lebih parameter kualitas lingkungan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Sedangkan pengujian yang dilakukan oleh laboratorium lingkungan digunakan untuk:
a.       mengetahui status penaatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup;
b.      mengetahui kualitas lingkungan dalam rangka pemantauan kualitas lingkungan;
c.       kajian dan evaluasi baku mutu lingkungan; dan/atau
d.      pengembangan metode uji berkaitan dengan peraturan perundangan-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Secara prinsip, hasil pengujian parameter kualitas lingkungan hanya merupakan taksiran atau pendekatan nilai besaran ukur. Hal ini disebabkan pada kegiatan pengujian terkandung kesalahan sistematika maupun kesalahan acak. Karena itu, hasil pengujian hanya lengkap bila disertai dengan pernyataan ketidakpastian dari taksiran tersebut sehingga dapat menunjukkan derajat ketelitian dan bermakna secara ilmiah. Ketidakpastian adalah ukuran sebaran yang secara layak dapat dikaitkan dengan nilai terukur yang memberikan rentang, terpusat pada nilai terukur, dimana di dalam rentang tersebut terletak nilai benar dengan kemungkinan tertentu.

Kesalahan sistematika merupakan kesalahan yang berasal dari pengaruh-pengaruh yang dapat diketahui dengan pasti atau ditimbulkan oleh adanya faktor tetap yang mengakibatkan hasil pengujian cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai sebenarnya. Berbagai sebab dapat mengakibatkan timbulnya kesalahan sistematika, seperti kelemahan metode pengujian, kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian, kurang kompetennya personil laboratorium, ketidakstabilan peralatan atau instrumentasi, atau bahan standar yang tidak mampu telusur ke standar pengukuran nasional atau internasional. Kesalahan-kesalahan  tersebut tidak mempengaruhi penyebaran data, tetapi akan menunjukkan bias rerata hasil pengujian sehingga kesalahan sistematika akan mempengaruhi akurasi suatu hasil pengujian.

Sedangkan kesalahan acak berasal dari pengaruh faktor-faktor yang tidak dapat diperkirakan atau diprediksi dan hanya bersifat sementara. Dengan kata lain, kesalahan acak terjadi secara kebetulan atau tanpa disengaja dan bervariasi dari pengujian ke pengujian lainnya. Kesalahan acak sulit untuk dihindari karena disebabkan oleh fluktuasi yang tidak dapat diduga. Sebab-sebab kesalahan acak tidak dapat diketahui dengan pasti, tetapi dijelaskan sebagai pengaruh yang sangat kecil dan tidak sama dalam setiap pelaksanaan pengujian, misalnya fluktuasi tegangan listrik, suhu atau kelembaban kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian. Karena itu, timbulnya kesalahan acak akan mempengaruhi presisi dari suatu hasil pengujian. Secara diagram kesalahan pengujian parameter kualitas lingkungan dapat digambarkan sebagai berikut:


 Gambar 1: Diagram ketidakpastian dan faktor koreksi dari suatu pengujian

4 komentar:

  1. pak anwar, sumber ini darimana yak? bisa dishare referensi nya pak ? ...terimkasih

    ReplyDelete
  2. Banyak literatur tentang ketidakpastian yang saya gunakan, diantaranya:
    1) EURACHEM/CITAC Guide CG 4 Quantifying uncertainty in Analytical Measurement Third Edition (http://www.citac.cc/QUAM2012_P1.pdf)

    2)Handbook for Calculation of Measurement Uncertainty in Environmental Laboratories (http://www.nordtest.info/images/documents/nt-technical-reports/nt_tr_537_ed3_1_English_Handbook%20for%20Calculation%20of%20Measurement%20uncertainty%20in%20environmental%20laboratories.pdf)

    3)ISO/IEC 98-3: 2008 Uncertainty of measurement — Part 3: Guide to the expression of uncertainty in measurement

    4) Anwar Hadi, 2008, Uncertainty of Measurement for Environmental Analysis, Ministry of Environment, Jakarta

    Semoga bermanfaat. Aamiien....

    ReplyDelete
  3. selamat siang pak, saya sangat tertarik dengan buku-buku yang bapak susun... tapi sayangnya di tempat saya di banjarmasin sangat susah utk memperolehnya. kemana ya pak saya bisa membeli buku2 bapak?

    ReplyDelete
  4. Terimakasih atas ketertarikannya terhadap buku-buku saya. Namun demikian, mohon maaf jika saat ini sulit mendapatkannya di toko buku karena sudah habis terjual. Saat ini, buku yang masih bisa diperoleh langsung dari saya adalah buku "pengambilan sampel lingkungan". Untuk mengetahui sinopsis buku tersebut dapat di lihat di
    http://www.infolabling.com/2015/12/pengambilan-sampel-lingkungan-good_19.html#.WB34LSRRXgE

    ReplyDelete

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger