Thursday, 27 February 2014

Permasalahan Pengambilan Sampel Lingkungan

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi

Pengambilan sampel dan pengujian parameter kualitas lingkungan merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah karena polutan lingkungan mempunyai sifat yang dinamis serta bermigrasi seiring dengan pengaruh situasi dan kondisi setempat. Karakteristik fisik matrik air, udara, tanah/sedimen, padatan/lumpur, atau cair; kondisi meteorologi; jumlah polutan yang ada; kecepatan lepasnya polutan ke lingkungan; sumber emisi atau effluen; sifat kimia, biologi dan fisika dari polutan; dan intervensi manusia sangat mempengaruhi cara serta kecepatan migrasi polutan lingkungan. Umumnya mekanisme migrasi polutan lingkungan terjadi melalui angin, hujan, air permukaan, air tanah, air laut, dan intervensi manusia yang berupa pipa limbah cair, drainase dan lain-lain.

Disamping faktor migrasi terhadap ruang dan waktu, konsentrasi parameter kualitas lingkungan yang berasal  dari air, udara maupun tanah umumnya rendah yaitu parts-per-million (ppm), parts-per-billion (ppb), atau bahkan parts-per-trillion (ppt) merupakan problem analitik yang sering muncul ketika menganalisis sampel lingkungan di laboratorium (Barcelona, 1988). Rendahnya konsentrasi sampel parameter kualitas lingkungan menyebabkan mudah mengalami degradasi, deteriorasi maupun kontaminasi dari berbagai sumber baik saat pengambilan sampel, perlakuan sampel di lapangan, transportasi, penyimpanan, preparasi, maupun analisis di laboratorium. Sementara itu, untuk mendapatkan sampel lingkungan yang homogen sebagimana kondisi yang sesungguhnya merupakan permasalahan yang sering muncul karena pengambilan sampel lingkungan dituntut representatif yaitu sampel yang diambil harus mewakili kumpulannya. Dengan sampel yang representatif maka data hasil pengujian dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang mendekati kondisi sesungguhnya pada daerah dan waktu tertentu.

Untuk mengatasi permasalahan yang kompleks tersebut, bukan saja dibutuhkan peralatan pengambilan sampel yang memenuhi syarat serta personil yang  kompeten, namun juga prosedur dan teknik pengambilan sampel lingkungan serta sensitivitas dan selektifitas metode pengujian analitik termasuk pengendalian mutu dan jaminan mutu (QC/QA) baik di lapangan maupun di laboratorium. Selain itu, perencanaan dan pengambilan sampel yang representatif harus merupakan bagian integral dari suatu kegiatan pengujian parameter kualitas lingkungan.


0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger