Pengambilan sampel dan pengujian parameter kualitas lingkungan
merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah karena polutan lingkungan mempunyai
sifat yang dinamis serta bermigrasi seiring dengan pengaruh situasi dan kondisi
setempat. Karakteristik fisik matrik air, udara, tanah/sedimen, padatan/lumpur,
atau cair; kondisi meteorologi; jumlah polutan yang ada; kecepatan lepasnya
polutan ke lingkungan; sumber emisi atau effluen; sifat kimia, biologi dan
fisika dari polutan; dan intervensi manusia sangat mempengaruhi cara serta
kecepatan migrasi polutan lingkungan. Umumnya mekanisme migrasi polutan
lingkungan terjadi melalui angin, hujan, air permukaan, air tanah, air laut,
dan intervensi manusia yang berupa pipa limbah cair, drainase dan lain-lain.
Disamping faktor migrasi terhadap ruang dan waktu, konsentrasi
parameter kualitas lingkungan yang berasal
dari air, udara maupun tanah umumnya rendah yaitu parts-per-million (ppm), parts-per-billion
(ppb), atau bahkan parts-per-trillion
(ppt) merupakan problem analitik yang sering muncul ketika menganalisis sampel
lingkungan di laboratorium (Barcelona, 1988). Rendahnya konsentrasi sampel
parameter kualitas lingkungan menyebabkan mudah mengalami degradasi,
deteriorasi maupun kontaminasi dari berbagai sumber baik saat pengambilan sampel,
perlakuan sampel di lapangan, transportasi, penyimpanan, preparasi, maupun
analisis di laboratorium. Sementara itu, untuk mendapatkan sampel lingkungan
yang homogen sebagimana kondisi yang sesungguhnya merupakan permasalahan yang
sering muncul karena pengambilan sampel lingkungan dituntut representatif yaitu
sampel yang diambil harus mewakili kumpulannya. Dengan sampel yang representatif
maka data hasil pengujian dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang
mendekati kondisi sesungguhnya pada daerah dan waktu tertentu.
Untuk mengatasi permasalahan yang kompleks tersebut, bukan saja
dibutuhkan peralatan pengambilan sampel yang memenuhi syarat serta personil
yang kompeten, namun juga prosedur dan
teknik pengambilan sampel lingkungan serta sensitivitas dan selektifitas metode
pengujian analitik termasuk pengendalian mutu dan jaminan mutu (QC/QA) baik di
lapangan maupun di laboratorium. Selain itu, perencanaan dan pengambilan sampel
yang representatif harus merupakan bagian integral dari suatu kegiatan
pengujian parameter kualitas lingkungan.
0 komentar:
Post a Comment