Untuk dapat mempertahankan konsistensi mutu data hasil pengujian parameter
kualitas lingkungan yang absah tak terbantahkan, maka laboratorium lingkungan hendaknya
merencanakan semua kegiatannya secara sistematik, sehingga memberikan
kepercayaan kepada pelanggan bahwa data yang dihasilkan tersebut telah memenuhi
persyaratan mutu. Hal ini dimungkinkan apabila laboratorium menetapkan,
menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu yang sesuai ruang lingkup
kegiatannya. Dengan kata lain, antara struktur organisasi, tanggung jawab,
prosedur, proses dan sumber daya untuk menerapkan manajemen mutu harus terpadu.
Unsur sistem manajemen mutu tersebut harus didokumentasikan, dikomunikasikan,
dimengerti dan diterapkan oleh semua personil laboratorium di seluruh tingkatan
organisasi.
Perlu dipahami bahwa sistem manajemen mutu harus dikembangkan menjadi
dokumen kerja yang merinci kebijakan dan sasaran serta keterikatannya pada
praktek berlaboratorium yang baik dan benar. Dokumen tersebut dapat bermanfaat
jika langkah yang diuraikan diikuti dengan benar oleh personil yang tepat.
Dokumen sistem manajemen mutu penting untuk memberikan pengakuan terhadap mutu
laboratorium secara menyeluruh tetapi yang lebih penting adalah penerapan sistem
manajemen mutu yang berhasil dan berdaya guna. Karena itu, dokumen sistem
manajemen mutu tersebut harus ditinjau kembali sedikitnya sekali setahun oleh
personil yang berwenang untuk menjamin kesesuaian dan keefektifannya secara
berkesinambungan serta melakukan perubahan atau penyempurnaan jika diperlukan.
Kebijakan
dan sasaran sistem manajemen mutu laboratorium harus didokumentasikan dalam
panduan mutu. Panduan mutu merupakan kunci terpenting dalam dokumentasi sistem
manajemen mutu, karena menerangkan secara jelas tentang komitmen laboratorium
terhadap mutu dengan jalan memberikan pandangan ke depan, kebijakan dan sasaran
mutu, sistem-sistemnya, prosedur-prosedurnya, serta instruksi kerja yang menjamin
mutu data hasil pengujian. Panduan mutu harus mencakup atau menjadi acuan untuk
prosedur pendukung termasuk juga prosedur teknisnya. Hal ini harus
menggambarkan struktur dokumentasi yang digunakan dalam sistem manajemen.
Peranan dan tanggung jawab manajemen teknis dan manajer mutu termasuk
tanggung jawab mereka untuk memastikan kesesuaian dengan ISO/IEC 17025: 2005
harus ditetapkan dalam panduan mutu. Sementara itu, manajemen puncak harus
memberikan bukti komitmen tentang pengembangan dan implementasi sistem
manajemen dan meningkatkan efektivitasnya secara berkelanjutan serta menjamin
bahwa integritas sistem manajemen dipelihara pada saat perubahan terhadap
sistem manajemen direncanakan dan diimplementasikan.
Dalam dokumen panduan mutu juga diuraikan bahwa salah satu peran
manajemen puncak adalah melakukan evaluasi berkala yang sistematis tentang
kesesuaian, kecukupan, keefektifan dan efisiensi sistem manajemen mutu
berkenaan dengan kebijakan mutu dan sasaran mutu. Tinjauan tersebut dapat
mencakup pertimbangan tentang kebutuhan untuk menyelaraskan kebijakan dan
sasaran mutu sebagai tanggapan pada kebutuhan dan harapan yang berubah dari
pihak berkepentingan. Selain itu,
manajemen puncak harus mengkomunikasikan kepada organisasi mengenai pentingnya
memenuhi persyaratan pelanggan, demikian juga persyaratan perundang-undangan
dan peraturan lainnya. Dengan demikian, panduan mutu tidak menguraikan apa yang
akan dimiliki tetapi menguraikan apa yang telah dimiliki.
Kebijakan sistem manajemen laboratorium terkait
dengan mutu, termasuk pernyataan kebijakan mutu, harus dinyatakan dalam panduan
mutu (apapun namanya). Pernyataan kebijakan mutu harus diterbitkan dibawah
kewenangan manajemen puncak. Pernyataan
kebijakan mutu dari manajemen puncak atau pimpinan tertinggi sebagai
pencerminan komitmen laboratorium secara menyeluruh adalah sangat penting dalam
memberikan jaminan kepuasan pelanggan.
Kebijakan mutu sesuai SNI ISO 9000:2008 adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah
organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh
pimpinan puncak. Secara umum, kebijakan mutu laboratorium merupakan pernyataan
kebijakan organisasi untuk memelihara standar tertinggi dari jasa pengujian.
Dengan demikian, kebijakan mutu adalah filosofi laboratorium atau janji yang
diberikan kepada pelanggan untuk ditepati.
Pernyataan kebijakan mutu sekurang-kurangnya berisi:
a)
komitmen manajemen laboratorium pada praktek profesional
yang baik dan pada mutu pengujian dalam melayani pelanggan;
b)
pernyataan
manajemen untuk standar pelayanan laboratorium;
c)
tujuan dari sistem manajemen berkaitan dengan mutu;
d) persyaratan yang
menyatakan bahwa semua personil yang terlibat dalam kegiatan pengujian di
laboratorium harus memahami dokumentasi mutu dan menerapkan kebijakan serta
prosedur di dalam pekerjaan mereka; dan
e)
komitmen manajemen laboratorium untuk berkesesuaian
dengan standar sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025: 2005 dan secara berkelanjutan meningkatkan efektivitas
sistem manajemen.
Selain
itu, kebijakan mutu mencakup persyaratan bahwa pengujian harus selalu dilakukan
sesuai dengan metode yang telah ditetapkan dan persyaratan pelanggan. Secara
umum, pernyataan kebijakan mutu sebaiknya harus singkat, ringkas dan jelas
sehingga dapat dipahami, diterapkan serta dipelihara oleh seluruh personil di
semua tingkatan organisasi dalam segala kegiatan operasional laboratorium.
Apabila laboratorium lingkungan merupakan bagian dari organisasi yang lebih
besar, beberapa unsur kebijakan mutu dapat ditempatkan pada dokumen-dokumen
yang lain.
Dalam
menetapkan kebijakan mutu, manajemen puncak hendaknya mempertimbangkan beberapa
hal, antara lain:
a) tingkat dan tipe perbaikan
mendatang yang dibutuhkan bagi keberhasilan organisasi;
b) tingkat kepuasan pelanggan yang
diharapkan atau diinginkan;
c) pengembangan personil dalam
organisasi;
d) kebutuhan dan harapan pihak lain
yang berkepentingan;
e) sumber daya yang diperlukan untuk
melampaui persyaratan ISO/IEC 17025: 2005;
f) kontribusi potensial dari pemasok
dan mitra.
Selain
itu, kebijakan mutu hendaknya dapat ditinjau secara berkala dalam kaji ulang
manajemen untuk disesuaikan seiring dengan peningkatan sumber daya
laboratorium. Sebagai ilustrasi berikut ini contoh kebijakan mutu laboratorium
berdasarkan ISO/IEC 17025: 2005.
KEBIJAKAN MUTU
LABORATORIUM LINGKUNGAN
Senantiasa independen dan profesional dalam menghasilkan data pengujian yang valid serta
menerapkan standar pelayanan yang baik sehingga memenuhi kebutuhan serta kepuasan pelanggan atau pihak yang
berkepentingan.
Memahami sistem manajemen mutu laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025: 2008 serta melakukan
peningkatan berkekelanjutan terhadap efektifitas penerapannya.
Menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja saat pengambilan contoh uji dan/atau pengujian, serta mendukung perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan.
..............., ................
Manajer Puncak
(.................................)
Apabila kebijakan mutu
laboratorium telah ditetapkan maka manajemen puncak hendaknya menggunakan
kebijakan mutu tersebut sebagai sarana memimpin organisasi ke arah perbaikan
kinerja. Kebijakan mutu laboratorium hendaknya konsisten dan merupakan bagian
dari kebijakan dan strategi organisasi secara menyeluruh. Kebijakan mutu dapat
digunakan untuk perbaikan, apabila:
a)
konsisten dengan misi dan
strategi manajemen puncak bagi masa depan organisasi;
b)
memungkinkan sasaran mutu
dipahami dan diusahakan di seluruh organisasi;
c)
memperagakan komitmen manajemen
puncak pada mutu dan penyediaan sumber daya yang memadai bagi pencapaian
sasaran;
d) membantu mempromosikan komitmen
terhadap mutu di seluruh organisasi dengan kepemimpinan yang jelas oleh
manajemen puncak;
e)
mencakup perbaikan berkesinambungan
yang berkaitan dengan pemuasan kebutuhan dan harapan pelanggan dan pihak lain
yang berkepentingan; dan
f)
dirumuskan secara efektif dan
dikomunikasikan secara efisien.
0 komentar:
Post a Comment