Monday, 7 April 2014

Pelaporan Ketidakpastian Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi


Secara umum sumber-sumber ketidakpastian pengujian parameter kualitas lingkungan, mencakup antara lain, tapi tidak terbatas pada:
a)    peralatan ukur yang digunakan (resolusi, repeatabilitas, kalibrasi);
b)   kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian;
c)    pengulangan pengujian;
d)   akurasi pengujian;
e)    linearitas kurva kalibrasi;
f)    standar acuan dan bahan acuan termasuk kemurnian bahan kimia yang digunakan;
g)   koreksi blanko.

Jika laboratorium lingkungan telah mengidentifikasi sumber-sumber ketidakpastian, maka langkah selanjutnya adalah melakukan klasifikasi yang dibagi menjadi dua tipe, yaitu:
1)      tipe A merupakan evaluasi nilai ketidakpastian pengujian berdasarkan metode statistika;
2)    tipe B adalah evaluasi nilai ketidakpastian yang diperoleh dengan cara selain analisis statistika, melainkan dievaluasi berdasarkan pada penetapan secara ilmiah dengan menggunakan informasi-informasi yang tersedia, antara lain:
a)      data pengujian sebelumnya;
b)      pengalaman;
c)      sifat-sifat material atau instrumen secara umum;
d)     spesifikasi pabrik;
e)      data dari laporan atau sertifikat kalibrasi; dan
f)       data yang diambil dari buku atau literatur.

Ketidakpastian Baku Gabungan
Jika klasifikasi komponen ketidakpastian telah teridentifikasi, maka ketidakpastian baku gabungan dari suatu pengujian parameter kualitas lingkungan yang dinotasikan dengan uc(y), diperoleh dari menggabungkan ketidakpastian baku dari setiap taksiran masukan berdasarkan pendekatan deret Taylor orde satu dari model pengujian. Metode penggabungan ketidakpastian baku ini sering disebut dengan hukum propagasi ketidakpastian. Untuk besaran masukan yang tidak berkorelasi, ketidakpastian baku gabungan dari taksiran keluaran fungsi f(y), dapat dinyatakan dengan:

Untuk penggunaan praktis dalam bidang pengujian, aturan sederhana berikut dapat digunakan untuk model pengujian yang sering dijumpai dalam pengujian parameter kualitas lingkungan:

1)   aturan 1 (penjumlahan atau pengurangan)
      Jika model hanya mencakup penjumlahan atau pengurangan dari besaran yang berbeda maka model matematika:
      y = a + b + c + ......  (a, b, c dapat positif atau negatif), maka ketidakpastian gabungan:


 

2)   aturan 2 (perkalian atau pembagian)
      Jika model mencakup perkalian atau pembagian besaran yang berbeda maka model matematika: y = abc atau y = a/bc atau y = ab/c dan ketidakpastian gabungan:


 
33)   aturan 3 (pangkat)
      Jika model mencakup suatu fungsi pangkat (n) maka model matematika : y = a.a.a…. atau y = an dan ketidakpastian gabungan:
 
4)   aturan kombinasi penjumlahan atau penambahan dengan pembagian
      Jika model mencakup penjumlahan atau penambahan dengan pembagian besaran yang berbeda, model matematika: y = (a-b)/c maka ketidakpastian gabungan:


Koefisien Sensitifitas
Koefisien sensitifitas merupakan salah satu aspek dalam evaluasi ketidakpastian pengujian. Koefisien sensitifitas mengkonversikan semua komponen ketidakpastian ke dalam satuan yang sama dengan satuan besaran ukur. Hal ini merupakan kondisi yang harus dipenuhi untuk menggabungkan ketidakpastian baku yang mempunyai satuan berbeda. Koefisien sensitifitas juga memberikan skala fungsi pembobot untuk setiap komponen ketidakpastian yang menjelaskan bagaimana taksiran keluaran bervariasi dengan perubahan nilai taksiran masukan. Evaluasi koefisien sensitifitas dapat dilakukan berdasarkan turunan parsial dari fungsi yang mewakili model matematika pengujian, yaitu:
 

Karena pada saat ini terdapat banyak software yang mempunyai fasilitas spreadsheet matematika, maka cara perhitungan kontribusi ketidakpastian ini menjadi relatif lebih mudah dibanding dengan menghitung turunan parsial besaran ukur terhadap setiap besaran masukan.

Derajat Kebebasan Efektif
Perlunya perhitungan derajat kebebasan efektif terkait dengan komponen ketidakpastian adalah untuk memperoleh pemilihan nilai faktor pengali yang tepat untuk distribusi normal dengan menggunakan tabel-t (student’s-t table) dan juga memberikan indikasi kehandalan penaksiran ketidakpastian.

Derajat kebebasan efektif yang tinggi mewakili jumlah pengujian yang besar, sebaran yang sempit, dan keyakinan yang tinggi terhadap nilai tersebut, sebaliknya, derajat kebebasan efektif yang rendah terkait dengan sebaran yang lebar atau keyakinan yang lebih rendah terhadap nilai tersebut. Setiap komponen ketidakpastian mempunyai derajat kebebasan yang tepat (ν) yang diberikan untuknya. Untuk nilai rerata dari n pengujian, derajat kebebasannya adalah:

ν = n-1

Untuk nilai yang terkait dengan penarikan kurva (fitted curve) atau regresi linear maka derajat kebebasannya adalah:

ν = n-2

Jika semua komponen ketidakpastian telah digabungkan, derajat kebebasan dari ketidakpastian baku gabungan perlu untuk diestimasi, yaitu derajat kebebasan efektif dari ketidakpastian baku gabungan yang dapat dihitung dengan rumus Welch-Satterthwaite:

Ketidakpastian Bentangan (Expanded Uncertainty)
Ukuran ketidakpastian perlu untuk memenuhi kemungkinan yang memadai yang diistilahkan dengan ketidakpastian bentangan, yang dinyatakan dengan simbol U, dan diperoleh dari mengalikan uc(y) dengan faktor cakupan yang dinyatakan dengan simbol k. Kesepakatan internasional yang biasa diterapkan adalah memberikan tingkat kepercayaan sekitar 95% (95,45%). Untuk tingkat kepercayaan tertentu, nilai faktor cakupan bervariasi terhadap derajat kebebasan efektif. Dalam banyak kasus, nilai k = 2 dapat digunakan bila derajat kebebasan cukup besar, yaitu v ≥ 30. Jika derajat kebebasan efektif relatif kecil, nilai k dapat diperoleh dari distribusi-t tabel

Pelaporan Ketidakpastian
Hasil perhitungan ketidakpastian gabungan dievaluasi serta dilaporkan dalam bentuk ketidakpastian bentangan dengan mengalihkan ketidakpastian gabungan uc(y) dengan faktor cakupan yang dinyatakan dengan simbol k yang pada umumnya dinyatakan 2 untuk tingkat kepercayaan 95%. Ketidakpastian bentangan adalah ketidakpastian yang didapat dengan cara mengkalikan nilai ketidakpastian baku gabungan terhadap faktor cakupan. Sedangkan faktor cakupan adalah sebuah angka yang apabila dikalikan dengan ketidakpastian baku gabungan menghasilkan sebuah kisaran (ketidakpastian bentangan) hasil pengujian yang diharapkan mencakup tingkat kepercayaan dari nilai-nilai distribusi yang dapat berhubungan dengan sesuatu yang diuji. Nilai ketidakpastian yang diperluas, yaitu:

U = t(95%, v)uc(y)

Catatan: t(95%, v) = k = faktor cakupan

Bila sumber-sumber ketidakpastian dominan berasal dari tipe B atau derajat bebas (v) mendekati tak terhingga maka nilai ketidakpastian yang diperluas, adalah:

U = 2uc(y)

Laporan pengujian diterbitkan dengan melaporkan angka hasil pengujian dan nilai estimasi ketidakpastian. Untuk  mencegah kesalahan pembulatan maka disarankan agar setiap perhitungan yang dilakukan melibatkan angka penting (significance figure). Laporan hasil pengujian termasuk ketidakpastian dinyatakan sebagai berikut:

                  Laporan: X(95%, k = 2) ± U (satuan)

Dalam praktek, sejumlah informasi perlu diberikan dalam laporan data hasil pengujian parameter lingkungan bergantung pada fungsi yang diinginkan.

Dalam pelaporan hasil pengujian parameter kualitas lingkungan, informasi berikut sebaiknya diberikan:
a)    ketidakpastian bentangan beserta faktor cakupan dan tingkat kepercayaan;
b) deskripsi metode pengujian yang digunakan untuk menghitung hasil pengujian dan ketidakpastiannya;
c) nilai dan sumber semua koreksi serta konstanta yang digunakan baik dalam perhitungan dan analisis ketidakpastian;
d)  hubungan fungsional Y=f(X1, X2, …) dan beberapa koefisien sensitifitas tertentu yang ditentukan secara eksperimental sebaiknya diberikan.

Dalam melaporkan hasil uji beserta ketidakpastiannya, sebaiknya dengan memperhatikan:
a)    nilai numerik ketidakpastian pengujian sebaiknya dinyatakan dalam 2 significant digit
b) untuk meminimalkan kesalahan pembulatan, dalam proses penggabungan ketidakpastian sebaiknya digunakan paling sedikit satu significant digit lebih banyak.

Kesesuaian Dengan Baku Mutu Lingkungan
Klausul 5.10.3.1 dari ISO/IEC 17025: 2005 tentang laporan pengujian menyatakan: ”...bila diperlukan untuk interpretasi hasil pengujian, mencakup: ... b) bila relevan, pernyataan kesesuaian/ketidaksesuaian dengan spesifikasi...”. Sehubungan dengan klausul tersebut, bila pengujian parameter kualitas lingkungan dibandingkan dengan nilai baku mutu lingkungan hidup maka laporan pengujian harus memuat pernyataan yang menunjukkan apakah hasil pengujian yang dilaporkan menunjukkan kesesuaian dengan baku mutu yang digunakan sebagai pembanding.

Bila ketidakpastian suatu hasil pengujian diperlukan untuk menilai kesesuaian dengan baku mutu lingkungan hidup dan mempengaruhi kesesuaian terhadap batasan yang dipersyaratkan maka penilaian kesesuaian harus memperhitungkan ketidakpastian bentangan yang dilaporkan dengan faktor cakupan dan tingkat kepercayaan tertentu. Nilai ketidakpastian yang dilaporkan tidak diperkenankan melebihi baku mutu lingkungan.

 Keterangan:
(i)   = hasil pengujian dengan ketidakpastian bentangan diatas nilai baku mutu lingkungan;
(ii)  = hasil pengujian diatas nilai baku mutu lingkungan tetapi setengah ketidakpastian bentangan dibawah nilai baku mutu lingkungan. Dengan demikian, hasil pengujian menunjukkan bahwa melebihi baku mutu lebih mungkin daripada dibawah nilai baku mutu lingkungan;
(iii) = hasil pengujian dibawah nilai baku mutu lingkungan tetapi setengah ketidakpastian bentangan diatas nilai baku mutu lingkungan. Dengan demikian, hasil pengujian menunjukkan memenuhi baku mutu lebih mungkin daripada diatas nilai baku mutu lingkungan;
(iv) = hasil pengujian dengan ketidakpastian bentangan dibawah nilai baku mutu lingkungan.
















 

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger