Wednesday, 14 May 2014

Pengendalian Mutu Pengambilan Sampel dan Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan Melalui Uji Blanko

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi


Untuk menjamin bahwa data hasil pengambilan sampel dan pengujian parameter kualitas lingkungan valid, maka setiap tahapan proses kegiatan harus dipantau melalui pengendalian mutu internal. Salah satu cara pendekatan yang digunakan adalah a hazard analysis. Pendekatan ini merupakan cara yang sangat sistematik untuk memastikan semua pengendalian yang diperlukan dengan menetapkan seluruh tahapan pada setiap proses pengambilan sampel dan pengujian parameter kualitas lingkungan. Setiap tahapan yang relevan harus diidentifikasi sumber-sumber penyebab yang memungkinkan timbulnya bahaya dan kemungkinan pengendaliannya sehingga dapat mencegah terulangnya kembali. Setelah didapatkan cara pengendalian yang sangat baik untuk dapat diterapkan dengan didasarkan pada efektifitas dan efisiensi sumber daya, maka pengendalian tersebut harus diterapkan serta didokumentasikan dan dilakukan pelatihan terhadap personil terkait.

Sedangkan pengendalian mutu di lapangan dan di laboratorium yang digunakan untuk mengetahui bias yang ditimbulkan karena kontaminasi, deteriorasi, maupun perubahan selama pengambilan dan pengujian di laboratorium adalah penggunaan blanko. Larutan blanko adalah air bebas analit yang diperlakuan sama dengan sampel. Jika dapat diterapkan larutan blanko diperlakukan mulai dari pretreatment - preparasi hingga analisis. Adapun persyaratan air distilat yang digunakan sebagai blanko, memenuhi syarat sebagai berikut:

Tabel 1: Persyaratan air destilat
Syarat
Tinggi
Sedang
Rendah
DHL (μS/cm) pada 250C
< 0,1
< 1
< 10
SiO2 (μg/L)
< 0,05
< 0,1
< 1
Aplikasi
kadar analit dalam μg/L
kadar analit dalam mg/L
pencucian
peralatan gelas

Berikut ini blanko yang dibutuhkan dalam pengendalian mutu di lapangan dan di laboratorium:

1)   blanko media (sampling media blank)
Blanko media digunakan untuk mendeteksi kontaminasi berkaitan dengan media yang digunakan saat pengambilan sampel di lapangan, misalnya peralatan pengambilan sampel, wadah sampel, penyaring atau filter.
a.  Blanko wadah sampel (container blank)
Blanko wadah sampel bertujuan untuk mendeteksi ada-tidaknya kontaminasi yang berasal dari wadah sampel yang akan digunakan dalam pengambilan sampel lingkungan. Blanko ini juga dapat mengetahui kesempurnaan proses pencucian wadah sampel. 5% atau minimal satu wadah sampel yang akan digunakan dalam proses pengambilan sampel lingkungan diambil secara acak. Wadah yang telah dipilih tersebut diisi dengan air bebas analit dan dianalisis seperti halnya sampel yang diambil dari lokasi pengambilan sampel lingkungan dan dievaluasi sebagai berikut:
Jika:
[Kadar]blank ≤ MDL ----------------- wadah bebas kontaminan
[Kadar]blank > MDL ----------------- wadah dicuci ulang

b.  Blanko peralatan (equipment blank)
Blanko peralatan adalah air bebas analit yang dialirkan pada peralatan pengambil sampel yang akan digunakan untuk pengambilan sampel di lapangan. Blanko peralatan bertujuan untuk mendeteksi berbagai kontaminasi yang bersumber dari peralatan yang digunakan. Dengan kata lain, blanko peralatan digunakan untuk memverifikasi efektifitas prosedur pencucian peralatan pengambilan sampel serta untuk mengecek kontaminasi silang. Karena itu, blanko peralatan disebut juga blanko pembilasan (rinsate blank). Apabila peralatan dicuci di lapangan untuk keperluan pengambilan sampel berikutnya pada lokasi yang berbeda, maka tambahan blanko peralatan dilakukan untuk lokasi yang berbeda tersebut. Namun dalam prakteknya, hal ini jarang dilakukan oleh petugas pengambil sampel. Jika dapat diterapkan, peralatan pengambilan sampel dicuci dengan sampel setempat. Dalam hal ini, untuk menghindari kontaminasi silang, maka pengambilan sampel dilakukan pada lokasi yang diperkirakan memiliki kadar analit rendah (hulu) hingga tinggi (hilir). Evaluasi blanko peralatan sebagai berikut:
[Kadar]blank ≤ MDL ------------ peralatan sampling bebas kontaminan
[Kadar]blank > MDL ------------ peralatan sampling dicuci ulang

c.  Blanko penyaring (filter blank)
Apabila penyaringan diperlukan dalam proses pengujian lebih lanjut, maka penggunaan blanko penyaring harus diterapkan untuk mendeteksi keberadaan kontaminasi yang berasal dari kertas saring maupun peralatan saring. Tujuan blanko penyaringan adalah untuk mendeteksi ada-tidaknya kontaminasi yang berasal dari peralatan penyaringan termasuk kertas saring yang akan digunakan untuk penyaringan sampel di lapangan. Selain itu, juga dapat digunakan untuk mengetahui kesempurnaan proses pencucian peralatan penyaringan. Untuk analisis air, blanko penyaring merupakan air bebas analit yang dilewatkan pada filter yang telah dicuci sesuai prosedur yang ditetapkan. Air yang telah melewati filter tersebut ditampung pada wadah yang sesuai dan diperlakukan sebagaimana sampel yang akan diuji. Adapun evaluasi dilakukan,
Jika:
[Kadar]blank ≤ MDL -------peralatan penyaringan bebas kontaminan
[Kadar]blank > MDL -------peralatan penyaringan dicuci ulang

2)   Blanko lapangan (field blank)
Blanko lapangan dipaparkan pada lingkungan di lokasi pengambilan sampel untuk mengetahui kontaminasi selama proses pengambilan sampel secara keseluruhan. Blanko matrik diawetkan dan diperlakukan sama halnya dengan sampel yang diambil dari lapangan. Tujuan blanko lapangan adalah untuk mendeteksi ada-tidaknya kontaminasi yang berasal dari lingkungan sekitar lokasi sampling.

Sebagai gambaran, blanko lapangan disiapkan di laboratorium dengan menggunakan air bebas analit dan dibawa ke lokasi pengambilan sampel untuk dipaparkan dan diperlakukan sama dengan sampel sesungguhnya sehingga sumber-sumber potensial kontaminasi dapat diketahui. Jika:
[Kadar]blank ≤ MDL -- lingkungan sekitar sampling tidak memberikan kontribusi kontaminan
[Kadar]blank > MDL -- lingkungan sekitar sampling memberikan kontribusi kontaminan

3)   Blanko perjalanan (trip blank or transport blank)
Blanko perjalanan digunakan untuk mengukur kontaminasi yang mungkin terjadi selama transportasi sampel dari lokasi pengambilan sampel ke laboratorium. Blanko perjalanan diterapkan ketika sampel lingkungan yang diambil mempunyai sifat mudah menguap (volatile). Sekurang-kurangnya satu blanko perjalanan harus disiapkan untuk setiap jenis sampel yang mudah menguap.

Blanko perjalanan merupakan air bebas analit yang disiapkan di laboratorium. Blanko tersebut dibawa ke lokasi pengambilan sampel, didiamkan tanpa dibuka (tanpa dipaparkan) selama pengambilan sampel dan dibawa kembali ke laboratorium sebagaimana sampel sesungguhnya. Bila:
[Kadar]blank ≤ MDL  -------- tidak ada kontaminasi silang
[Kadar]blank > MDL  -------- terjadi kontaminasi silang

4)  Blanko metode (method blank)
Blanko metode bertujuan untuk mendeteksi ada-tidaknya kontaminasi yang mungkin terjadi selama proses pretreatment - preparasi - analisis sesuai tahapan metode pengujian. Blanko metode meliputi:
a) blanko kurva kalibrasi : perlakukan air bebas analit sebagaimana larutan kerja untuk pembuatan kurva kalibrasi

b)  blanko laboratorium : perlakukan air bebas analit sebagaimana sampel uji (pretreatment – preparasi – analisis)

Sedangkan evaluasi blanko metode dilakukan, jika:
a) [Kadar]blank ≤ MDL       : kadar sampel yang dilaporkan tanpa koreksi blanko
                                                Laporan = [Kadar]sampel 
                                               dimana [Kadar]sampel > LoQ

b) MDL < [Kadar]blank ≤ LoQ: kadar sampel yang dilaporkan dikoreksi blanko
                                                     Laporan = [Kadar]sampel - [Kadar]blanko
                                                     dimana [Kadar]sampel > LoQ

c) [Kadar]blank > LoQ              : pengujian ulang terhadap sampel arsip, jika mungkin

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger