Sunday, 25 May 2014

Peralatan Pengambilan Sampel Lingkungan

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi

Peralatan Utama
Berbagai jenis peralatan utama pengambilan sampel lingkungan dan pengukuran parameter di lapangan di desain mempunyai fungsi yang berbeda berdasarkan tujuannya. Pada saat melakukan pemilihan peralatan pengambilan sampel lingkungan, maka hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah peralatan pengambilan sampel lingkungan tersebut terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi atau mengubah komposisi kimia sampel yang ada. Selain itu, peralatan tersebut sesuai digunakan di lapangan, mudah pengangkutannya, serta mudah dibersihkan untuk menghindari kontaminasi dari sampel sebelumnya. Sebagai tambahan, peralatan pengambilan sampel lingkungan harus sederhana penanganannya  serta tersedia dengan mudah suku cadangnya.

Seringkali peralatan pengambilan sampel otomatis dan terus-menerus (continuous) digunakan dengan tujuan pemantauan lingkungan pada lokasi tertentu untuk periode waktu tertentu. Peralatan tersebut ditempatkan di suatu lokasi yang dapat mewakili kualitas lingkungan untuk jangka waktu tertentu. Setelah itu, peralatan dapat dipindahkan sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, peralatan pemantauan lingkungan secara otomatis dan terus-menerus adalah untuk pemantauan udara ambien (Continuous Air Quality Monitoring System) dengan parameter uji: O3, SO2, NO2, HC, maupun CO. Sedangkan untuk pemantauan kualitas air sungai (Continuous Water Quality Monitoring System), parameter yang diukur adalah kecepatan alir, pH, suhu, DHL, atau DO dan lain sebagainya.

Pemilihan peralatan pengambilan sampel secara otomatis sangat tergantung kepada tujuan untuk mendapatkan data hasil pemantauan secara terus-menerus. Dalam hal pengambilan sampel lingkungan yang dilakukan dengan peralatan bukan otomatis dan terus-menerus, maka hal-hal berikut ini perlu dipertimbangkan sebelum pergi ke lokasi dan titik pengambilan sampel lingkungan:
a)    jenis peralatan pengambilan sampel apa yang dibutuhkan sesuai bidang pengujian dan parameter lingkungan yang akan dianalisis?;
b)   apakah petugas pengambil sampel dapat menggunakan peralatan pengambilan sampel lingkungan sebagaimana mestinya dan bagaimana menanganinya apabila ada permasalahan dalam penggunaan peralatan tersebut?;
c) bagaimana cara mencuci peralatan pengambilan sampel sehingga dapat menghindari adanya kontaminasi dari pemakaian sebelumnya?;
d)  apakah peralatan pengambilan sampel tersebut memerlukan kalibrasi atau pengecekan untuk memastikan kelaikannya?
                             
Dengan pertimbangan tersebut, maka penggunaan peralatan pengambilan sampel lingkungan dapat dilakukan secara optimum serta sesuai tujuan yang ditetapkan.


Peralatan Pendukung
Selain peralatan utama, peralatan pendukung memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Bila tidak, pelaksanaan pengambilan sampel kemungkinan besar tidak akan sesuai tujuan yang diharapkan. Sebagai ilustrasi, apa yang terjadi apabila seorang petugas pengambil sampel lupa membawa alat tulis berupa pena? Sebuah pena yang kadangkala terlupakan akan mengakibatkan kesulitan dalam merekam data pengukuran parameter lapangan.

Peralatan pendukung tergantung pada jenis kegiatan pengambilan sampel lingkungan yang dilakukan. Peralatan pendukung setidak-tidaknya, antara lain:
a)     peralatan ukur parameter lapangan, misalnya untuk pengambilan air sungai adalah pH meter, DO meter, konduktimeter, termometer, pengukur kecepatan alir dan lain sebagainya, sedangkan untuk pengambilan sampel udara antara lain pompa, kompas, termometer, higrometer dan lain-lain;
b)     dokumen terkait berupa surat perintah tugas, surat ijin masuk industri (apabila diperlukan), metode pengambilan sampel yang digunakan sebagai acuan, dokumen perencanaan pengambilan sampel, label sampel, peta lokasi pengambilan sampel, dan data sekunder, apabila ada;
c)   alat tulis yang digunakan, misalnya pena biasa, pena kedap air untuk penulisan label sampel, penggaris, kertas millimeter, serta buku catatan;
d)   peralatan rekam peta lokasi pengambilan sampel, apabila diperlukan, misalnya kamera termasuk film dan baterai cadangan, atau GPS untuk menentukan lokasi koordinat;
e)     peralatan pendukung lain berupa meteran, tali, gunting, jam, stop wacth, hand phone, tool kit, air minum dan lain sebagainya.

Fasilitas pengambilan sampel juga menentukan keberhasilan pengambilan sampel lingkungan. Fasilitas tersebut dapat berupa jembatan atau perahu untuk pengambilan sampel air sungai; kapal untuk pengambilan sampel air laut; sedangkan tangga besi, landasan pengambilan sampel (platform), serta lubang pengambilan sampel di cerobong yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dapat membantu kelancaran dalam pengambilan sampel emisi cerobong industri.

Selain peralatan pendukung dan fasilitas yang diperlukan, peralatan keselamatan dan kesehatan kerja saat pengambilan sampel merupakan hal yang mutlak diperlukan. Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja mencakup beberapa hal diantaranya:
a)    Pakaian dan sepatu bot
Pakaian yang digunakan saat pengambilan sampel lingkungan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan, namun tetap menjaga kenyamanan sehingga tidak menggangu kegiatan yang dilakukan. Apabila diperlukan, sepatu bot dengan sol khusus anti-selip serta tahan asam digunakan saat pengambilan sampel air limbah maupun emisi cerobong industri;
b)   Helm
Dalam keadaan khusus, helm sangat diperlukan saat pengambilan sampel lingkungan. Helm biasanya dibuat dengan bahan yang cukup bagus, namun hal yang penting adalah memastikannya agar dipasang dengan baik dan diikat pada kepala secara kuat. Untuk kenyamanan pemakaian, maka disarankan untuk tetap memeriksa ikatannya dari waktu ke waktu;
c)    Sarung tangan
Suatu hal yang tidak menyenangkan apabila tangan merasakan basah saat pengambilan sampel air limbah dilakukan. Untuk itu, penggunaan sarung tangan karet baik sepanjang pergelangan tangan maupun sepanjang siku harus dipakai saat pengambilan sampel. Hal ini diperlukan bukan saja untuk alasan kenyamanan melainkan juga untuk kesehatan seperti menghindari penyakit kulit yang mungkin terjadi atau bahan-bahan berbahaya;
d)   Masker gas dan debu
Pada situasi dan kondisi khusus, misalnya pengambilan sampel udara ambien saat ada kebakaran hutan, masker gas atau debu harus digunakan oleh petugas pengambil sampel. Beberapa masker gas memiliki cartridge yang dirancang untuk perlindungan terhadap gas asam maupun gas alkali. Sedangkan masker kain sederhana tidak dapat memberikan perlindungan terhadap gas beracun. Oleh sebab itu, pemilihan masker harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi;
e)    Pelindung telinga
Saat pengambilan sampel emisi cerobong industri, penggunaan pelindung telinga harus digunakan oleh petugas pengambil sampel untuk mengurangi kebisingan yang dialami petugas;
f)    Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3-K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan “perlindungan paling akhir” yang harus digunakan. Dengan menggunakannya, berarti bahwa semua langkah-langkah perlindungan lainnya telah gagal. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka petugas  pengambilan  sampel  harus membawa kotak P3-K. Kotak P3-K disarankan memiliki daftar isi yang tertulis dan harus diperiksa isinya agar cocok dengan daftarnya. Selain itu, perlu juga dilakukan pemeriksaan tanggal kedaluarsa terhadap obat-obatan yang ada di dalamnya.

 

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger