Wednesday, 4 June 2014

Bagan Kendali (Control Chart) Akurasi dan Presisi Hasil Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi


Secara prinsip penerapan bagan kendali dalam pengendalian mutu internal adalah untuk mengendalikan akurasi dan presisi sehingga tetap dalam batas keberterimaan yang telah ditetapkan dan menghindari kecenderungan khusus yang ada. Dua tipe bagan kendali yang umum digunakan dalam laboratorim lingkungan adalah bagan kendali akurasi (accuracy means chart) dan bagan kendali presisi (precision range chart).  

Bagan Kendali Akurasi
Bagan kendali akurasi sering diungkapkan dalam rerata (x-chart) ataupun persen uji temu balik (recovery test, %R-chart). Langkah awal membuat bagan kendali akurasi adalah hitung rerata dan simpangan baku (sd) terhadap minimal 15 data hasil pengujian secara independen. Garis pusat (central line) bagan kendali merupakan nilai dari rerata yang diperoleh dari sejumlah data hasil pengujian. Batas peringatan atas dan bawah ditentukan pada daerah retata ± 2sd, sedangkan batas tindakan atas dan bawah dibatasi pada daerah rerata ± 3sd. Bagan kendali akurasi (%R-chart) diterapkan untuk pengujian temu balik (%R) baik secara teknik spiking atau memperlakukan bahan acuan bersertifikat (certified reference material, CRM) sebagaimana sampel uji (Tabel 1). Sedangkan bagan kendali akurasi (x-chart) digunakan untuk mengetahui stabilitas konsentrasi, antara lain CRM, larutan kerja, calibration check standard dan reagent blanks (Tabel 2).


Bagan Kendali Presisi
Bagan kendali presisi umumnya diungkapkan dalam rentang (R) yang merupakan selisih hasil pengujian terbesar dengan terkecil dalam suatu pengulangan pengujian. Dalam penerapan di laboratorium, pengulangan pengujian umumnya dilakukan secara duplo untuk sampel yang sama.

            R = Xterbesar - Xterkecil

Keterangan:
                  R                = rentang hasil pengujian
                  Xterbesar      = hasil pengujian terbesar
                  Xterkecil       = hasil pengujian terkecil

Untuk memenuhi batasan dasar bagan kendali presisi yang memenuhi batas pengendalian statistika maka minimum 15 data hasil pengujian duplo dikumpulkan. Garis untuk rerata rentang ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:


Bagan kendali presisi diungkapkan dalam rerata, rentang atau %RPD dari masing-masing hasil pengulangan pengujian dapat diterapkan bila sampel yang diuji memiliki konsentrasi dan matrik yang relatif sama, misalnya bahan acuan bersertifikat (certified reference material, CRM), konsentrasi larutan kerja (deret standar) untuk continuing calibration standard atau calibration verification standard. Untuk pengujian sampel lingkungan, bagan kendali presisi harus dibedakan antara air sungai tertentu dengan air sungai lainnya jika telah diketahui kandungan konsentrasi pencemar dan matrik sangat berbeda. Begitu juga bagan kendali limbah industri tertentu tidak diperkenankan digabung dengan industri lainnya jika masing-masing industri memiliki matrik dan konsentrasi pencemar yang berbeda.

Tabel 4 merupakan 20 data hasil pengujian chemical oxygen demand (COD) air sungai yang dapat digunakan sebagai pola dasar (base line) bagan kendali presisi. Berdasarkan kumpulan data hasil pengujian yang dilakukan secara simplo dan duplo tesebut, maka dapat dihitung rerata, rentang dan %RPD terhadap masing-masing pengujian. Bagan kendali presisi dapat diungkapkan dalam rerata dari masing-masing rerata hasil pengujian atau grand mean, (Gambar 3), rentang dari masing-masing hasil pengujian (Gambar 4) dan %RPD dari masing-masing hasil pengujian (Gambar 5).






0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger