1. Pendahuluan
Kompetensi laboratorium
kalibrasi gas analyzer dapat
dibuktikan dengan penerapan metode kalibrasi yang tervalidasi dengan menggunakan
certified span gas yang memiliki ketertelusur
ke sistem satuan internasional dengan rantai perbandingan yang tidak terputus. Selain
itu, laboratorium kalibrasi juga disyaratkan oleh ISO/IEC 17025 butir 5.9 untuk
memberikan jaminan mutu hasil kalibrasi melalui, antara lain partisipasi
dalam uji banding antar laboratorium atau program uji profisiensi.
Namun dalam penerapannya, hingga saat ini di Indonesia, penyelenggara uji
banding atau program uji profisiensi gas
analyzer masih mengalami kendala karena keterbatasan fasilitas maupun
sumber daya yang sesuai dengan standar internasional.
Dengan
mempertimbangkan hal tersebut diatas, PT Trusur
Unggul Teknusa yang saat ini sedang dalam pengajuan akreditasi laboratorium
kalibrasi berdasarkan SNI ISO/IEC 17025: 2008 mengadakan uji banding antar
laboratorium kalibrasi atau laboratorium pengujian berdasarkan prinsip-prinsip ISO/IEC
17043: 2010 “Conformity Assessment - General Requirements for
Proficiency Testing” dan ISO 13528: 2005 “Statistical Methods for Use in Proficiency
Testing by Interlaboratory Comparisons”.
2. Tujuan
Uji banding antar laboratorium,
bertujuan:
1)bagi PT Trusur Unggul Teknusa sebagai salah satu
pemenuhan persyaratan akreditasi laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025: 2008 dan kebijakan Komite Akreditasi Nasional
(KAN);
2)bagi laboratorium peserta,
hasil evaluasi unjuk kerja dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui
kompetensi pengukuran gas menggunakan gas
analyzer. Jika laboratorium peserta telah terakreditasi, maka hasil uji
banding dapat digunakan sebagai dasar mempertahankan status akreditasi
laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025: 2008 pada saat survailen atau
reakreditasi.
3. Penyelenggara Uji Banding Antar
Laboratorium
Program uji banding antar
laboratorium diselenggarakan oleh PT Trusur
Unggul Teknusa.
Penyelengaraan uji banding antar laboratorium meliputi antara lain, kesediaan peserta
uji banding antar laboratorium, penentuan kadar certified mixtures gas, pelaksanaan uji banding, dan evaluasi
statistik berdasarkan ISO 13528.
4. Peserta Uji Banding Antar Laboratorium
Program uji banding
pengukuran gas dengan menggunakan peralatan gas
analyzer diikuti oleh 17 laboratorium peserta yang meliputi 12 laboratorium
swasta dan 5 laboratorium pemerintah, dengan rincian sebagaimana dalam Tabel 1. Namun, dari 5 parameter gas yang ditawarkan
oleh pihak penyelenggara uji banding, hanya 4 laboratorium peserta yang
melakukan pengukuran gas Nitrogen Dioksida (NO2).
5. Bahan Uji Banding Antar Laboratorium
Bahan uji banding antar laboratorium merupakan certified mixtures gas pada kadar
tertentu yang tertelusur ke the UK - National
Physical Laboratory (NPL) Standards. NPL merupakan internationally recogonised and directly
equivalent to the USA N.I.S.T Standards. Adapun gas yang diukur dalam
program uji banding antar laboratorium, memiliki rentang sebagaimana Tabel 2.
6. Jadual Program Uji Banding Antar
Laboratorium
Berikut ini jadual program
uji banding antar laboratorium:
7. Instruksi Uji Banding
Jika laboratorium peserta
berpartisipasi dalam program uji banding antar laboratorium untuk 5 gas sebagaimana
dalam Tabel 2, maka penyelenggara uji banding antar laboratorium dalam hal ini PT Trusur Unggul
Teknusa akan
menyediakan 5 tabung gas yang berisi masing-masing certified mixtures gas pada kadar tertentu.
Masing-masing laboratorium peserta uji
banding mempersiapkan peralatan gas
analyzer yang telah dikalibrasi dan laik pakai untuk digunakan mengukur certified mixtures gas yang disediakan
oleh PT
Trusur Unggul Teknusa. Pengukuran dilakukan di laboratorium
PT
Trusur Unggul Teknusa dengan pengaturan jadual
ditentukan untuk masing-masing laboratorium peserta yang pelaksanaannya pada
tanggal 12 Mei – 6 Juni
2014. Pengulangan pengukuran certified mixtures gas dilakukan secara duplo dengan
menggunakan metode pengukuran yang rutin digunakan oleh laboratorium peserta.
8. Pelaporan Hasil Uji Banding
Antar Laboratorium
Peserta uji banding antar
laboratorium harus melaporkan hasil simplo dan duplo.
Sehubungan dengan hal tersebut, laboratorium peserta harus melakukan
verifikasi dan validasi data hasil pengukuran sebelum menyampaikan ke pihak
penyelenggara. Hasil uji banding antar laboratorium dilaporkan ke penyelenggara
paling lambat tanggal 9 Juni 2014 melalui faksimili nomor (021) 29627005 atau
email: help@trusur.com. Laboratorium peserta
disarankan menyertakan ketidakpastian diperluas dengan faktor cakupan k = 2 dengan
tingkat kepercayaan 95%. Perhitungan
ketidakpastian dapat mengacu pada ISO/IEC
98-3 Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement.
Sedangkan pihak penyelenggara menerbitkan laporan
Program Uji Banding Antar Laboratorium melalui
email kepada seluruh laboratorium peserta pada tanggal 19 Juni 2014.
9. Evaluasi Kinerja Laboratorium
Peserta
Evaluasi kinerja
laboratorium menggunakan Zscore, sebagaimana rumus berikut ini:
Evaluasi unjuk kerja
laboratorium peserta memiliki kategori:
1) |Zscore| ≤ 2 : memuaskan
2) 2 < |Zscore| <3 : peringatan
3) |Zscore| ≥ 3 : tidak memuaskan
10. Hasil dan Pembahasan
Sebelum evaluasi Zscore ditetapkan, pihak
penyelenggara melakukan evaluasi teknis terhadap data ekstrem hasil uji banding
peserta laboratorium yang disebabkan kesalahan mutlak, misalnya, salah satuan,
salah desimal, atau data yang memenuhi kriteria diluar batas (outlier) yaitu suatu data yang tampak
tidak konsisten dengan pengamatan lain dalam kelompok populasi.
Nilai certified span gas ± 3 SDPA (Tabel 4) digunakan
sebagai batasan nilai outlier
laboratorium peserta uji banding. Sedangkan nilai SDPA ditentukan
melalui formulasi, a general model –
Horwitz value yang dirumuskan sebagai berikut:
10.1 Oksigen (O2)
Uji banding gas Oksigen (O2)
diikuti oleh 17 laboratorium peserta dengan rincian 12 laboratorium swasta dan 5 laboratorium pemerintah.
Berdasarkan evaluasi outlier test
sebagaimana Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa semua laboratorium peserta uji
banding gas O2 tidak ada yang outlier.
Dengan demikian, 17 laboratorium peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan
menggunakan Zscore.
Dengan menggunakan persamaan
(1) sebagaimana tersebut diatas, maka nilai Zscore gas O2 ditampilkan
sebagaimana Tabel 5 dengan tampilan grafik seperti Gambar 2.
10.2 Karbon Monoksida (CO)
Uji banding gas karbon
monoksida (CO) diikuti oleh 16 laboratorium peserta dengan rincian 11 laboratorium swasta dan 5 laboratorium pemerintah.
Berdasarkan evaluasi outlier test
sebagaimana Gambar 3, dapat disimpulkan bahwa semua laboratorium peserta uji
banding gas CO tidak ada yang outlier.
Dengan demikian, 16 laboratorium peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan
menggunakan Zscore.
Dengan menggunakan
persamaan (1) sebagaimana tersebut diatas, maka nilai Zscore gas CO ditampilkan
sebagaimana Tabel 6 dengan tampilan grafik seperti Gambar 4.
10.3 Nitrogen Monoksida (NO)
Uji banding gas Nitrogen Monoksida
(NO) diikuti oleh 16 laboratorium peserta dengan rincian 11 laboratorium swasta dan 5 laboratorium pemerintah.
Berdasarkan evaluasi outlier test
sebagaimana Gambar 5, dapat disimpulkan bahwa semua laboratorium peserta uji
banding gas NO tidak ada yang outlier.
Dengan demikian, 16 laboratorium peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan
menggunakan Zscore.
Dengan menggunakan
persamaan (1) sebagaimana tersebut diatas, maka nilai Zscore gas NO ditampilkan
sebagaimana Tabel 7 dengan tampilan grafik seperti Gambar 6.
10.4 Nitrogen Dioksida (NO2)
Uji banding gas Nitrogen Dioksida
(NO2) diikuti oleh 4 laboratorium peserta dengan rincian 3 laboratorium
swasta dan 1 laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 7, dapat disimpulkan bahwa semua
laboratorium peserta uji banding gas NO2 tidak ada yang outlier. Dengan demikian, 4 laboratorium
peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Zscore.
Dengan menggunakan
persamaan (1) sebagaimana tersebut diatas, maka nilai Zscore gas NO2 ditampilkan
sebagaimana Tabel 8 dengan tampilan grafik seperti Gambar 8.
10.5 Sulfur
Dioksida (SO2)
Uji banding gas Sulfur Dioksida
(SO2) diikuti oleh 17 laboratorium peserta dengan rincian 12 laboratorium
swasta dan 5 laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 9, dapat disimpulkan bahwa semua
laboratorium peserta uji banding gas SO2 tidak ada yang outlier. Dengan demikian, 16
laboratorium peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Zscore.
Dengan menggunakan
persamaan (1) sebagaimana tersebut diatas, maka nilai Zscore gas SO2
ditampilkan sebagaimana Tabel 9 dengan tampilan grafik seperti Gambar 10.
10.6 Rekapitulasi Hasil Uji
Banding Antar Laboratorium
Tabel 10 merupakan rekapitulasi prosentase evaluasi hasil
uji banding antar laboratorium berdasarkan nilai Zscore untuk masing-masing parameter
gas.
Sehubungan dengan program uji banding menggunakan 5 parameter
gas yang harus diukur, maka kepada laboratorium peserta yang dinyatakan
memuaskan untuk masing-masing gas diberi bobot 20%. Suatu laboratorium peserta
dinyatakan sukses, jika bobot minimal yang diperoleh adalah minimal 80%. Dengan
mempertimbangkan hal tersebut, maka rekapitulasi hasil uji banding antar
laboratorium ditunjukkan sebagaimana Tabel 11. Berdasarkan rekapitulasi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa 16 laboratorium peserta atau 94,1% dinyatakan
sukses mengikuti program uji banding antar laboratorium.
11.Kesimpulan dan Saran Tindak
Lanjut
Program uji banding antar
laboratorium yang diselenggarakan oleh PT Trusur Unggul Teknusa diikuti 17
laboratorium peserta. 16 laboratorium peserta atau 94,1% memiliki nilai bobot
lebih besar atau sama dengan 80% karena memiliki nilai |Zscore| ≤ 2 atau memuaskan untuk minimal
4 parameter gas. Hal ini berarti bahwa 16
laboratorium peserta tersebut dapat dinyatakan sukses mengikuti program uji
banding antar laboratorium untuk pengukuran gas menggunakan
peralatan gas analyzer.
Sebagai saran tindak
lanjut, untuk keikutsertaan dalam program uji banding selanjutnya, diharapkan
seluruh laboratorium peserta dapat menyertakan nilai estimasi ketidakpastian
pengukuran sehingga penilaian kompetensi laboratorium peserta termasuk
perhitungan ketidakpastian pengukuran.
12. Kerahasiaan
Semua
informasi yang diberikan oleh peserta kepada penyelenggara uji banding antar
laboratorium diperlakukan sebagai hal yang bersifat
rahasia, karena itu Laporan
Program Uji Banding Antar Laboratorium tidak mencantumkan identitas lengkap laboratorium
peserta namun hanya berupa kode. Kode laboratorium peserta hanya diketahui oleh
pihak penyelenggara dengan personil yang berwenang (authorized person) atau personil penghubung (contact person) dari laboratorium peserta. Bila dipandang perlu untuk tujuan diskusi dan kerjasama
saling menguntungkan, misalnya, untuk meningkatkan unjuk kerja laboratorium
peserta atau proses akreditasi sesuai ISO/IEC 17025, maka laboratorium peserta
dapat melepaskan kerahasiaannya dengan menyampaikan hasil uji banding antar
laboratorium kepada pihak lain yang berkepentingan.
13. Informasi Lebih Lanjut
PT
Trusur Unggul Teknusa
Ruko Jalan
Lapangan Tembak Raya No. 64 G Cibubur Jakarta Timur 13720
No. Telp: (021) 29627001-3, No. Faks: (021) 29627005
Website: trusur.com & www.infolabling.com
Email: help@trusur.com
No. Telp: (021) 29627001-3, No. Faks: (021) 29627005
Website: trusur.com & www.infolabling.com
Email: help@trusur.com
14. Referensi
1) ISO/IEC 17043: 2008 Conformity assessment —
General requirements for proficiency testing;
2) ISO 13528: 2005 Statistical methods for use
in proficiency testing by interlaboratory comparisons
3) ISO/IEC Guide 98-3: 2008 Uncertainty of measurement
― Part 3: Guide to the expression of uncertainty in measurement
4)The International Harmonized Protocol for the
Proficiency Testing of Analytical Chemistry Laboratories (IUPAC Technical
Report) Prepared For Publication By Michael Thompson, Stephen L. R. Ellison,
Pure Appl. Chem., Vol. 78, No.
1, pp. 145–196, 2006. © 2006 IUPAC.
0 komentar:
Post a Comment