Wednesday, 1 October 2014

Penentuan diameter ekuivalen, lokasi sampling dan jumlah titik-titik lintas emisi cerobong industri atau insinerator

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi

Penentuan diameter ekuivalen, lokasi sampling dan jumlah titik-titik lintas
emisi cerobong industri atau insinerator

Seringkali, petugas pengambil sampel emisi cerobong industri atau insinerator dihadapkan pada permasalahan di lapangan, antara lain fasilitas pendukung untuk pengambilan sampel serta lokasi pengambilan sampel (sampling port) belum tersedia. Dalam hal ini, apa yang harus dilakukan oleh petugas pengambil sampel tersebut? Mintalah kepada pemilik cerobong industri atau insinerator untuk menyediakan fasilitas yang disyaratkan oleh Keputusan Kepala Bapedal No. 205 Tahun 1996 Tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak. Dalam peraturan tersebut, pengambilan sampel emisi cerobong industri atau insinerator mensyaratkan adanya sarana pendukung berupa tangga, lantai kerja, pagar pengaman dan aliran listrik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1)        tangga besi dan selubung pengaman berupa pelat besi;
2)        lantai kerja dengan ketentuan sebagai berikut;
a)    dapat mendukung beban minimal 500 kilogram;
b)   keleluasaan kerja bagi minimal tiga orang;
c) lebar lantai kerja terhadap lubang pengambilan sampel adalah 1,2 meter dan melingkari cerobong;
d)   pagar pengaman minimal setinggi satu meter;
e)    dilengkapi dengan katrol pengangkat alat pengambilan sampel.
3)        stop kontak aliran listrik yang sesuai dengan peralatan yang digunakan;
4)        penempatan sumber aliran listrik dekat dengan lubang pengambilan sampel;
5)        perlengkapan keamanan bagi petugas pengambil sampel.
 
Jika fasilitas tersebut telah terpenuhi, maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menetapkan diameter ekivalen, penentuan lokasi sampling, dan jumlah titik-titik lintasnya? Bila suatu cerobong diilustrasikan sebagaimana Gambar 2 dibawah ini, maka penentuan diameter ekivalen adalah sebagai berikut:
 
Data cerobong yang tersedia sebagaimana dalam Gambar 2, adalah:
Panjang cerobong (L)  : 1 m
Lebar cerobong (W)    : 0,6 m
Tinggi cerobong (H)    : 6 m
 
Dengan demikian:
Jarak dari gangguan bawah     = (8/10) x 8De = 6,4 x De = 6,4 x 0,75m = 4,8 m
Jarak dari gangguan atas         = (2/10) x 8De = 1,6 x De = 1,6 x 0,75m = 1,2 m
Jumlah titik-titik lintas didasarkan pada 6,4 De dari gangguan bawah dan 1,6 De dari gangguan atas, sehingga dari Tabel 1 dibawah ini diperoleh 16 titik-titik lintas.
 
Dengan titik-titik lintas = 16, maka matriknya adalah 4 x 4, sehingga luas penampang dibagi dalam luasan yang sama sebagai berikut:

6 komentar:

  1. Sangat membantu pak.
    Terima kasih atas sharingnya...

    Salam,

    Yuha

    ReplyDelete
  2. Boleh tau sumber rumus nya dari mana tidak kak?

    ReplyDelete
  3. Boleh tau sumber rumus ny dari mana gak kak?

    ReplyDelete
  4. Siang min, boleh minta sumber penulisannya?

    ReplyDelete

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger