Penentuan diameter ekuivalen, lokasi sampling dan jumlah
titik-titik lintas
emisi cerobong industri atau insinerator
Seringkali, petugas pengambil sampel
emisi cerobong industri atau insinerator dihadapkan pada permasalahan di lapangan,
antara lain fasilitas pendukung untuk pengambilan sampel serta lokasi
pengambilan sampel (sampling port)
belum tersedia. Dalam hal ini, apa yang harus dilakukan oleh petugas pengambil sampel
tersebut? Mintalah kepada pemilik cerobong industri atau insinerator untuk
menyediakan fasilitas yang disyaratkan oleh Keputusan
Kepala Bapedal No. 205 Tahun 1996 Tentang Pedoman Teknis Pengendalian
Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak. Dalam peraturan tersebut, pengambilan
sampel emisi cerobong industri atau insinerator mensyaratkan adanya sarana
pendukung berupa tangga, lantai kerja, pagar pengaman dan aliran listrik yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1)
tangga
besi dan selubung pengaman berupa pelat besi;
2)
lantai
kerja dengan ketentuan sebagai berikut;
a)
dapat
mendukung beban minimal 500 kilogram;
b)
keleluasaan
kerja bagi minimal tiga orang;
c) lebar
lantai kerja terhadap lubang pengambilan sampel adalah 1,2 meter dan melingkari
cerobong;
d)
pagar
pengaman minimal setinggi satu meter;
e)
dilengkapi
dengan katrol pengangkat alat pengambilan sampel.
3)
stop
kontak aliran listrik yang sesuai dengan peralatan yang digunakan;
4)
penempatan
sumber aliran listrik dekat dengan lubang pengambilan sampel;
5)
perlengkapan
keamanan bagi petugas pengambil sampel.
Jika fasilitas tersebut telah
terpenuhi, maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menetapkan diameter
ekivalen, penentuan lokasi sampling, dan jumlah titik-titik lintasnya? Bila
suatu cerobong diilustrasikan sebagaimana Gambar 2 dibawah ini, maka penentuan
diameter ekivalen adalah sebagai berikut:Data cerobong yang tersedia sebagaimana dalam Gambar 2, adalah:
Panjang
cerobong (L) : 1 m
Lebar
cerobong (W) : 0,6 m
Tinggi
cerobong (H) : 6 m
Dengan
demikian:
Jarak
dari gangguan bawah = (8/10) x 8De =
6,4 x De = 6,4 x 0,75m = 4,8 m
Jarak
dari gangguan atas = (2/10) x 8De = 1,6 x De = 1,6 x 0,75m
= 1,2 m
Jumlah
titik-titik lintas didasarkan pada 6,4 De dari gangguan bawah dan 1,6 De dari
gangguan atas, sehingga dari Tabel 1 dibawah ini diperoleh 16 titik-titik
lintas.
Dengan
titik-titik lintas = 16, maka matriknya adalah 4 x 4, sehingga luas penampang
dibagi dalam luasan yang sama sebagai berikut:
Sangat membantu pak.
ReplyDeleteTerima kasih atas sharingnya...
Salam,
Yuha
Ok. Semoga bermanfaat dalam penerapannya
DeleteBoleh tau sumber rumus nya dari mana tidak kak?
ReplyDeleteBoleh tau sumber rumus ny dari mana gak kak?
ReplyDeleteSiang min, boleh minta sumber penulisannya?
ReplyDeleteBaca di US-EPA 1-5, makasih
ReplyDelete