Friday, 3 October 2014

Teknik Pengambilan Sampel Air Tanah

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi

Teknik Pengambilan Sampel Air Tanah

Jika lokasi pemantauan kualitas air tanah telah ditetapkan berdasarkan tujuannya, maka sumur pantau yang digunakan harus diketahui titik ordinatnya dengan Global Positioning System (GPS) untuk memudahkan identifikasi dan pemetaan yang benar. Pengambilan sampel air sumur dibedakan sebagai berikut:
1)   untuk sumur gali, sampel diambil pada kedalaman 20 cm di bawah permukaan air dan/atau 20 cm diatas dasar sumur dengan memperhatikan jangan sampai endapan dasar sungai/sedimen tidak terambil;
2)   untuk sumur bor dengan pompa tangan atau mesin, sampel diambil dari kran atau mulut pompa tempat keluarnya air.

Bila memungkinkan, pengambilan sampel air sumur dilakukan setelah air dalam sumur dikuras secukupnya. Hal ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa sampel yang telah diambil berasal dari air tanah bukan dari air hujan atau rembesan dari air permukaan, sehingga dapat menggambarkan kualitas air tanah sesungguhnya. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan karena suatu alasan teknis atau lainnya maka pengambilan air sumur gali dilakukan pada pagi hari sedangkan untuk air sumur bor setelah air dibuang selama lebih kurang lima menit. Hal penting yang harus diperhatikan adalah menjaga jangan sampai air permukaan masuk ke dalam air sumur selama proses pengambilan sampel air tanah.


Jika pengambilan sampel air tanah dilakukan dengan menggunakan peralatan bailer, maka pastikan bahwa ketersediaan air sumur mencukupi sehingga bailer tercelup seluruhnya dan air dapat terambil. Karena itu, sebelum pengambilan sampel dilakukan, ukur kedalaman air sumur dengan menggunakan water level meter.

Bila pengambilan sampel air tanah dilakukan dengan pompa, maka sedapat mungkin kecepatan aliran pompa sama dengan kecepatan aliran air tanah. Sehubungan dengan hal tersebut, ukur kedalaman air dengan menggunakan water level meter. Ambil sebagian air sumur dengan menggunakan pompa kecepatan rendah (low flow), lalu catat volume air yang terambil dan catat waktu yang dibutuhkan kemudian hitung kecepatan alirnya. Perhitungan volume air yang terambil gunakan persamaan 1 sedangkan persamaan 2 untuk menghitung kecepatan alir pompa. Tunggu air sumur terisi secara alamiah, jika air sumur telah tersedia cukup, maka lakukan pengambilan sampel dengan mempertimbangkan kecepatan alir yang telah diperoleh (Gambar 2). Dengan demikian, kecepatan alir pompa sepadan dengan kecepatan alir air tanah (aquifer).
  
Untuk mengetahui air tanah memiliki homogenitas yang cukup baik, maka perlu dilakukan pengujian homogenitas dengan cara mengukur sampel air tanah. Parameter yang diuji antara lain; suhu, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), dan daya hantar listrik (DHL). Apabila hasil pengujian parameter tersebut tidak berbeda nyata yaitu batas keberterimaan sebagaimana dalam Tabel 1 dipenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa air tanah telah homogen dan sampel air tanah siap diambil untuk diukur kualitasnya sesuai tujuan.
Tabel 1: Batas keberterimaan homogenitas air sungai
Parameter
DHL (μS/cm)
pH
Suhu (0C)
DO (mg/L)
Syarat
± 5%
± 0,1
± 0,2
± 10%

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger