Job safety Analysis (JSA) Pengambilan Sampel Air Limbah
Keselamatan dan kesehatan kerja petugas pengambil sampel
merupakan faktor yang harus dipertimbangkan saat pengambilan sampel lingkungan
di lakukan. Karena itu, setiap petugas pengambil sampel diharuskan memahami
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan benar. Sebelum pengambilan sampel
dilakukan, petugas pengambil sampel harus menyusun analisis keselamatan kerja (job safety analysis, JSA).
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan saat penyusunan
JSA pengambilan sampel lingkungan:
1) Identifikasi
sumber-sumber bahaya dan resiko pengambilan sampel
Sumber-sumber bahaya dan resiko harus diidentifikasi dan didokumentasikan
saat menyusun JSA pengambilan sampel lingkungan. Berikut ini beberapa
pertanyaan yang dapat membantu untuk mengidentifikasi sumber-sumber bahaya dan
resiko:
a)dapatkah petugas pengambil sampel mencapai lokasi dan
titik pengambilan sampel dengan aman?
b)
dapatkah sampel diambil dengan aman?
c) apakah petugas pengambil sampel mengalami pemaparan bahan
beracun dan berbahaya saat mengambil sampel?
d) peralatan keselamatan dan kesehatan kerja apa yang harus
digunakan saat mengambil sampel?
e)
pada lokasi pengambil sampel, apakah petugas pengambil
sampel dapat terhindar dari hewan yang membahayakan, misalnya nyamuk malaria,
laba-laba, ular, buaya dan lain sebagainya?
Selain pertimbangan hal-hal tersebut diatas, petugas pengambil sampel harus
mengidentifikasi sumber-sumber kecelakaan yang berasal dari, antara lain:
a) bahaya bahan kimia
apabila menggunakan bahan kimia sebagai bahan pengawet sampel, maka petugas
pengambil sampel harus dapat mengidentifikasi beberapa bahan kimia yang dapat
menimbulkan bahaya, antara lain:
i.
asam kuat (misalnya H2SO4(p); HCl(p);
HNO3(p)), basa kuat (misalnya NaOH, KOH) yang dapat menyebabkan
iritasi;
ii. pelarut organik yang dapat menyebabkan terjadinya
keracunan, iritasi tenggorokkan dan saluran pernafasan.
b) bahaya kecelakaan peralatan yang dapat terjadi,
misalnya luka terkena pecahan alat gelas saat jatuh atau terkena sengatan
listrik pada kabel peralatan instrumen yang terkelupas.
c) bahaya lain yang dapat terjadi karena kesalahan
sendiri, seperti: bahaya saat menggunakan peralatan runcing/tajam, terpeleset
karena licin, dan lain sebagainya.
2) Tindakan
pencegahan
Apabila sumber-sumber bahaya dan resiko telah teridentifikasi maka tindakan
pencegahan harus dilakukan agar kecelakaan dapat dihindari. Sehubungan dengan
hal tersebut, petugas pengambil sampel harus menggunakan peralatan keselamatan
dan kesehatan kerja (personal protection
equipment, PPE) atau alat pelindung diri (APD) yang diperlukan. Peralatan
keselamatan dan kesehatan kerja tersebut harus dipelihara dan diuji kelaikannya
secara periodik. Selain peralatan kesehatan dan keselamatan kerja, petugas
pengambil sampel harus membawa kotak P3K yang berisi obat-obatan, desinfektan,
pelunak racun, salep dan lain sebagainya.
Selain identifikasi sumber bahaya dari tiap tahapan kerja yang dilakukan
oleh petugas pengambil sampel dan tindakan pencegahan serta peralatan pelindung
diri saat pengambilan sampel dilakukan, hal-hal yang perlu dipertimbangan
antara lain adalah:
1) petugas pengambil sampel telah memiliki ijin memasuki
area industri untuk melakukan pengambilan sampel lingkungan;
3)
jaga kebersihan selama dan setelah
pengambilan sampel lingkungan;
4)
tidak melakukan kegiatan pengambilan
sampel lingkungan saat hujan atau jalan licin.
Berikut ini, contoh JSA pengambilan sampel air limbah industri:
0 komentar:
Post a Comment