Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi
LAPORAN
PROGRAM
UJI PROFISIENSI GAS ANALYZER
BERDASARKAN SNI ISO/IEC 17043 : 2010
1. Pendahuluan
Kompetensi laboratorium
kalibrasi gas analyzer dapat
dibuktikan dengan penerapan metode kalibrasi yang tervalidasi dengan
menggunakan certified span gas yang
memiliki ketertelusur ke sistem satuan internasional dengan rantai perbandingan
yang tidak terputus. Selain itu, laboratorium kalibrasi juga disyaratkan oleh
ISO/IEC 17025 butir 5.9 untuk memberikan jaminan mutu hasil kalibrasi melalui, antara lain partisipasi
dalam uji banding antar laboratorium atau program uji profisiensi.
Dengan
mempertimbangkan hal tersebut diatas, PT Trusur
Unggul Teknusa mengadakan program uji profisiensi berdasarkan
prinsip-prinsip ISO/IEC 17043: 2010 “Conformity Assessment -
General Requirements for Proficiency Testing” dan ISO 13528: 2005
“Statistical Methods for Use in Proficiency
Testing by Interlaboratory Comparisons”.
2. Tujuan
Program
Uji Profisiensi Gas Analyzer, bertujuan
untuk evaluasi kinerja laboratorium terkait pengukuran gas emisi dan memantau kinerja laboratorium secara berkelanjutan. Sedangkan hasil
evaluasi unjuk kerja yang diperoleh dapat digunakan:
a)
sebagai dasar mempertahankan status akreditasi laboratorium sesuai SNI
ISO/IEC 17025: 2008 pada saat survailen atau reakreditasi.
b) untuk meningkatkan kredibilitas dan profisionalisme laboratorium serta
menambah kepercayaan pelanggan
laboratorium,
3. Penyelenggara Program Uji Profisiensi Gas Analyzer
Program
Uji Profisiensi Gas Analyzer diselenggarakan oleh PT Trusur Unggul Teknusa. Penyelengaraan Program Uji Profisiensi Gas Analyzer mengikuti kaidah-kaidah ISO/IEC 17043 yang meliputi
antara lain, kesediaan laboratorium peserta uji profisiensi, penentuan kadar certified mixtures gas, pelaksanaan uji profisiensi,
dan evaluasi statistik berdasarkan ISO 13528.
4. Bahan Uji Profisiensi
Bahan uji profisiensi merupakan certified mixtures gas pada kadar
tertentu yang tertelusur ke the UK - National
Physical Laboratory (NPL) Standards. NPL merupakan internationally recogonised and directly
equivalent to the USA N.I.S.T Standards. Adapun gas yang diukur dalam
program uji profisiensi antar laboratorium, adalah:
5. Jadual Program Uji Profisiensi
Berikut ini jadual program
uji profisiensi:
6. Instruksi untuk Peserta
Jika
laboratorium peserta berpartisipasi dalam program uji profisiensi untuk 5 gas
sebagaimana dalam Tabel 1, maka penyelenggara uji profisiensi dalam hal ini PT Trusur Unggul Teknusa akan menyediakan 5 tabung
gas yang berisi masing-masing certified
mixtures gas pada kadar tertentu.
Masing-masing
laboratorium peserta uji profisiensi mempersiapkan peralatan gas analyzer yang telah dikalibrasi dan
laik pakai untuk digunakan mengukur certified
mixtures gas yang disediakan oleh PT Trusur Unggul Teknusa. Pengukuran dilakukan di
laboratorium PT Trusur Unggul Teknusa dengan pengaturan jadual
ditentukan untuk masing-masing laboratorium peserta yang pelaksanaannya pada
tanggal 1 September – 21 Novemver 2014. Pengulangan pengukuran certified mixtures gas dilakukan secara duplo dengan
menggunakan metode pengukuran yang rutin digunakan oleh laboratorium peserta.
7. Pelaporan Hasil Uji Profisiensi
Peserta uji profisiensi harus melaporkan hasil simplo dan duplo serta rerata hasil
pengukuran. Sehubungan dengan hal tersebut, laboratorium peserta harus melakukan
verifikasi dan validasi data hasil pengukuran sebelum menyampaikan ke pihak
penyelenggara uji profisiensi. Hasil uji profisiensi dilaporkan ke
penyelenggara paling lambat 28 November 2014 melalui fakimili nomor (021)
29627005 atau email: help@trusur.com.
Laboratorium
peserta dapat menyertakan ketidakpastian diperluas dengan faktor cakupan k = 2 dengan
tingkat kepercayaan 95%. Perhitungan
ketidakpastian dapat mengacu pada ISO/IEC
98-3 Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement.
Sedangkan pihak penyelenggara menerbitkan laporan
Program Uji Profisiensi melalui
email kepada seluruh laboratorium peserta pada tanggal 5 Desember 2014, sedangkan
pertemuan teknis pembahasan hasil uji profisiensi pada tanggal 14 November 2015.
Evaluasi unjuk kerja
laboratorium peserta memiliki kategori:
1) |Zscore| ≤ 2 : memuaskan
2) 2 < |Zscore| <3 : peringatan
3) |Zscore| ≥ 3 : tidak memuaskan
Sebelum evaluasi Zscore ditetapkan,
pihak penyelenggara melakukan evaluasi teknis terhadap data ekstrem hasil
laboratorium peserta yang disebakan kesalahan mutlak, misalnya, salah satuan,
salah desimal, atau data yang memenuhi kriteria diluar batas (outlier) yaitu suatu data yang tampak
tidak konsisten dengan pengamatan lain dalam kelompok populasi tersebut.
9. Peserta Uji Profisiensi
Program uji profisiensi
pengukuran gas dengan menggunakan peralatan gas
analyzer diikuti oleh 10 laboratorium peserta yang meliputi 7 laboratorium
swasta dan 3 laboratorium pemerintah, dengan rincian sebagaimana dalam Tabel 3. Salah satu laboratorium menggunakan 2
peralatan yang berbeda untuk berpartisipasi dalam program uji profisiensi
sehingga dalam hal ini jumlah perserta adalah 11 laboratorium.
10. Hasil dan Pembahasan
Sebelum evaluasi Zscore ditetapkan, pihak
penyelenggara melakukan evaluasi teknis terhadap data ekstrem hasil uji profisiensi
yang disebabkan kesalahan mutlak, misalnya, salah satuan, salah desimal, atau
data yang memenuhi kriteria diluar batas (outlier)
yaitu suatu data yang tampak tidak konsisten dengan pengamatan lain dalam
kelompok populasi.
10.1 Oksigen
(O2)
Uji profisiensi gas
Oksigen (O2) diikuti oleh 11 laboratorium peserta dengan
rincian 8 laboratorium swasta dan 3
laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa semua
laboratorium peserta uji profisiensi gas O2 tidak ada yang outlier. Dengan demikian, hasil uji
profisiensi 11 laboratorium peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan
menggunakan Zscore.
10.2 Karbon
Monoksida (CO)
Uji profisiensi gas
karbon monoksida (CO) diikuti oleh 11 laboratorium peserta dengan rincian 8 laboratorium swasta dan 3 laboratorium
pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier
test sebagaimana Gambar 4, dapat disimpulkan bahwa 1 laboratorium peserta outlier dan 10 inlier. Dengan demikian, hanya 10 laboratorium peserta yang dapat
dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Zscore.
10.3 Nitrogen
Monoksida (NO)
Uji profisiensi gas
Nitrogen Monoksida (NO) diikuti oleh 10 laboratorium peserta dengan
rincian 8 laboratorium swasta dan 2
laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 7, dapat disimpulkan bahwa semua
laboratorium peserta uji profisiensi gas NO tidak ada yang outlier. Dengan demikian, hasil uji profisiensi 10 laboratorium
peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Zscore.
10.4 Nitrogen
Dioksida (NO2)
Uji profisiensi gas
Nitrogen Dioksida (NO2) diikuti oleh 7 laboratorium peserta dengan
rincian 4 laboratorium swasta dan 3
laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 10, dapat disimpulkan bahwa semua
laboratorium peserta uji profisiensi gas NO2 tidak ada yang outlier. Dengan demikian, hasil uji
profisiensi 7 laboratorium peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan
menggunakan Zscore.
10.5 Sulfur
Dioksida (SO2)
Uji profisiensi gas
Sulfur Dioksida (SO2) diikuti oleh 11 laboratorium peserta dengan
rincian 8 laboratorium swasta dan 3
laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 13, dapat disimpulkan bahwa 1
laboratorium peserta outlier dan 10 inlier. Dengan demikian, hanya 10
laboratorium peserta yang dapat dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan
Zscore.
Sehubungan dengan program uji profisiensi menggunakan
5 parameter gas yang harus diukur, maka kepada laboratorium peserta yang
dinyatakan memuaskan untuk masing-masing gas diberi bobot 20%. Suatu
laboratorium peserta dinyatakan sukses, jika bobot minimal yang diperoleh
adalah minimal 80%. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka rekapitulasi
hasil uji profisiensi ditunjukkan sebagaimana Tabel 11. Berdasarkan
rekapitulasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa 10 laboratorium peserta atau 90,9%
dinyatakan sukses mengikuti program uji profisiensi.
11. Kesimpulan dan Saran Tindak
Lanjut
Program uji profisiensi
yang diselenggarakan oleh PT Trusur Unggul Teknusa diikuti 11 laboratorium peserta. 10
laboratorium peserta atau 90,9% memiliki nilai bobot lebih besar atau sama
dengan 80% karena memiliki nilai |Zscore|
≤ 2 atau memuaskan untuk minimal 4 parameter gas. Hal ini berarti bahwa 10 laboratorium peserta tersebut dapat dinyatakan
sukses mengikuti program uji profisiensi untuk pengukuran gas
menggunakan peralatan gas analyzer.
Sebagai saran tindak
lanjut, untuk keikutsertaan dalam program uji profisiensi selanjutnya,
diharapkan seluruh laboratorium peserta dapat menyertakan nilai estimasi
ketidakpastian pengukuran, sehingga penilaian kompetensi laboratorium peserta
termasuk perhitungan ketidakpastian pengukuran.
12. Kerahasiaan
Semua
informasi yang diberikan oleh peserta kepada penyelenggara uji profisiensi diperlakukan
sebagai hal yang bersifat rahasia, karena itu Laporan
Program Uji Profisiensi tidak mencantumkan identitas lengkap laboratorium peserta namun hanya
berupa kode. Kode laboratorium peserta hanya diketahui oleh pihak penyelenggara
dengan personil yang berwenang (authorized
person) atau personil penghubung (contact
person) dari laboratorium peserta. Bila dipandang
perlu untuk tujuan diskusi dan kerjasama saling menguntungkan, misalnya, untuk
meningkatkan unjuk kerja laboratorium peserta atau proses akreditasi sesuai
ISO/IEC 17025, maka laboratorium peserta dapat melepaskan kerahasiaannya dengan
menyampaikan hasil uji profisiensi kepada pihak lain yang berkepentingan.
13. Informasi lebih lanjut
PT
Trusur Unggul Teknusa
Ruko Jalan Lapangan
Tembak Raya No. 64 G Cibubur Jakarta Timur 13720
No. Telp: (021) 29627001-3, No. Faks: (021) 29627005
Website: trusur.com & Email: help@trusur.com, hendi@trusur.com
No. Telp: (021) 29627001-3, No. Faks: (021) 29627005
Website: trusur.com & Email: help@trusur.com, hendi@trusur.com
14. Referensi
1) ISO/IEC
17043: 2008 Conformity assessment — General requirements for proficiency
testing;
2) ISO
13528: 2005 Statistical methods for use in proficiency testing by
interlaboratory comparisons
3) ISO/IEC
Guide 98-3: 2008 Uncertainty of measurement ― Part 3: Guide to the
expression of uncertainty in measurement
4) The
International Harmonized Protocol for the Proficiency Testing of Analytical
Chemistry Laboratories (IUPAC Technical Report) Prepared For Publication By
Michael Thompson, Stephen L. R. Ellison, Pure Appl. Chem., Vol. 78, No. 1, pp.
145–196, 2006. © 2006 IUPAC
0 komentar:
Post a Comment