Monday, 16 November 2015

LAPORAN PROGRAM UJI PROFISIENSI GAS ANALYZER BERDASARKAN SNI ISO/IEC 17043 : 2010


Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi


LAPORAN

PROGRAM  UJI  PROFISIENSI GAS ANALYZER

BERDASARKAN SNI ISO/IEC 17043 : 2010


1.    Pendahuluan
Kompetensi laboratorium kalibrasi gas analyzer dapat dibuktikan dengan penerapan metode kalibrasi yang tervalidasi dengan menggunakan certified span gas yang memiliki ketertelusur ke sistem satuan internasional dengan rantai perbandingan yang tidak terputus. Selain itu, laboratorium kalibrasi juga disyaratkan oleh ISO/IEC 17025 butir 5.9 untuk memberikan jaminan mutu hasil kalibrasi melalui, antara lain partisipasi dalam uji banding antar laboratorium atau program uji profisiensi.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut diatas, PT Trusur Unggul Teknusa mengadakan program uji profisiensi berdasarkan prinsip-prinsip ISO/IEC 17043: 2010Conformity Assessment - General Requirements for Proficiency Testing” dan ISO 13528: 2005Statistical Methods for Use in Proficiency Testing by Interlaboratory Comparisons.
     
2.    Tujuan
Program Uji Profisiensi Gas Analyzer, bertujuan untuk evaluasi kinerja laboratorium terkait pengukuran gas emisi dan memantau kinerja laboratorium secara berkelanjutan. Sedangkan hasil evaluasi unjuk kerja yang diperoleh dapat digunakan:
a)   sebagai dasar mempertahankan status akreditasi laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025: 2008 pada saat survailen atau reakreditasi.
b) untuk meningkatkan kredibilitas dan profisionalisme laboratorium serta menambah kepercayaan pelanggan laboratorium,

3.    Penyelenggara Program Uji Profisiensi Gas Analyzer
Program Uji Profisiensi Gas Analyzer diselenggarakan oleh PT Trusur Unggul Teknusa. Penyelengaraan Program Uji Profisiensi Gas Analyzer mengikuti kaidah-kaidah ISO/IEC 17043 yang meliputi antara lain, kesediaan laboratorium peserta uji profisiensi, penentuan kadar certified mixtures gas, pelaksanaan uji profisiensi, dan evaluasi statistik berdasarkan ISO 13528.

4.    Bahan Uji Profisiensi
Bahan uji profisiensi merupakan certified mixtures gas pada kadar tertentu yang tertelusur ke the UK - National Physical Laboratory (NPL) Standards. NPL merupakan internationally recogonised and directly equivalent to the USA N.I.S.T Standards. Adapun gas yang diukur dalam program uji profisiensi antar laboratorium, adalah:
5.    Jadual Program Uji Profisiensi
Berikut ini jadual program uji profisiensi:

      
6.    Instruksi untuk Peserta

Jika laboratorium peserta berpartisipasi dalam program uji profisiensi untuk 5 gas sebagaimana dalam Tabel 1, maka penyelenggara uji profisiensi dalam hal ini PT Trusur Unggul Teknusa akan menyediakan 5 tabung gas yang berisi masing-masing certified mixtures gas pada kadar tertentu.

Masing-masing laboratorium peserta uji profisiensi mempersiapkan peralatan gas analyzer yang telah dikalibrasi dan laik pakai untuk digunakan mengukur certified mixtures gas yang disediakan oleh PT Trusur Unggul Teknusa. Pengukuran dilakukan di laboratorium PT Trusur Unggul Teknusa dengan pengaturan jadual ditentukan untuk masing-masing laboratorium peserta yang pelaksanaannya pada tanggal 1 September – 21 Novemver 2014. Pengulangan pengukuran certified mixtures gas dilakukan secara duplo dengan menggunakan metode pengukuran yang rutin digunakan oleh laboratorium peserta.

7.    Pelaporan Hasil Uji Profisiensi
Peserta uji profisiensi harus melaporkan hasil simplo dan duplo serta rerata hasil pengukuran. Sehubungan dengan hal tersebut, laboratorium peserta harus melakukan verifikasi dan validasi data hasil pengukuran sebelum menyampaikan ke pihak penyelenggara uji profisiensi. Hasil uji profisiensi dilaporkan ke penyelenggara paling lambat 28 November 2014 melalui fakimili nomor (021) 29627005 atau email: help@trusur.com. Laboratorium peserta dapat menyertakan ketidakpastian diperluas dengan faktor cakupan k = 2 dengan tingkat kepercayaan 95%. Perhitungan ketidakpastian dapat mengacu pada ISO/IEC 98-3 Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement.  

Sedangkan pihak penyelenggara menerbitkan laporan Program Uji Profisiensi melalui email kepada seluruh laboratorium peserta pada tanggal 5 Desember 2014, sedangkan pertemuan teknis pembahasan hasil uji profisiensi pada tanggal 14 November 2015. 
      

Evaluasi unjuk kerja laboratorium peserta memiliki kategori:
1) |Zscore| ≤ 2      : memuaskan
2) 2 < |Zscore| <3 : peringatan
3) |Zscore| ≥ 3      : tidak memuaskan

Sebelum evaluasi Zscore ditetapkan, pihak penyelenggara melakukan evaluasi teknis terhadap data ekstrem hasil laboratorium peserta yang disebakan kesalahan mutlak, misalnya, salah satuan, salah desimal, atau data yang memenuhi kriteria diluar batas (outlier) yaitu suatu data yang tampak tidak konsisten dengan pengamatan lain dalam kelompok populasi tersebut.

9.    Peserta Uji Profisiensi   
Program uji profisiensi pengukuran gas dengan menggunakan peralatan gas analyzer diikuti oleh 10 laboratorium peserta yang meliputi 7 laboratorium swasta dan 3 laboratorium pemerintah, dengan rincian sebagaimana dalam Tabel 3.  Salah satu laboratorium menggunakan 2 peralatan yang berbeda untuk berpartisipasi dalam program uji profisiensi sehingga dalam hal ini jumlah perserta adalah 11 laboratorium.
      
 10.  Hasil dan Pembahasan
Sebelum evaluasi Zscore ditetapkan, pihak penyelenggara melakukan evaluasi teknis terhadap data ekstrem hasil uji profisiensi yang disebabkan kesalahan mutlak, misalnya, salah satuan, salah desimal, atau data yang memenuhi kriteria diluar batas (outlier) yaitu suatu data yang tampak tidak konsisten dengan pengamatan lain dalam kelompok populasi.

Nilai certified span gas ± 3 SDPA (Tabel 4) digunakan sebagai batasan nilai outlier laboratorium  peserta  uji profisiensi. Sedangkan nilai SDPA ditentukan melalui formulasi, a general model – Horwitz value yang dirumuskan sebagai berikut:                      
10.1   Oksigen (O2)
Uji profisiensi gas Oksigen (O2) diikuti oleh 11 laboratorium peserta dengan rincian  8 laboratorium swasta dan 3 laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa semua laboratorium peserta uji profisiensi gas O2 tidak ada yang outlier. Dengan demikian, hasil uji profisiensi 11 laboratorium peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Zscore.
        
        
10.2   Karbon Monoksida (CO)
Uji profisiensi gas karbon monoksida (CO) diikuti oleh 11 laboratorium peserta dengan rincian  8 laboratorium swasta dan 3 laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 4, dapat disimpulkan bahwa 1 laboratorium peserta outlier dan 10 inlier. Dengan demikian, hanya 10 laboratorium peserta yang dapat dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Zscore.
        
        
10.3   Nitrogen Monoksida (NO)
Uji profisiensi gas Nitrogen Monoksida (NO) diikuti oleh 10 laboratorium peserta dengan rincian  8 laboratorium swasta dan 2 laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 7, dapat disimpulkan bahwa semua laboratorium peserta uji profisiensi gas NO tidak ada yang outlier. Dengan demikian, hasil uji profisiensi 10 laboratorium peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Zscore.

 
        
10.4   Nitrogen Dioksida (NO2)
Uji profisiensi gas Nitrogen Dioksida (NO2) diikuti oleh 7 laboratorium peserta dengan rincian  4 laboratorium swasta dan 3 laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 10, dapat disimpulkan bahwa semua laboratorium peserta uji profisiensi gas NO2 tidak ada yang outlier. Dengan demikian, hasil uji profisiensi 7 laboratorium peserta dapat dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Zscore.
         
         
10.5   Sulfur Dioksida (SO2)
Uji profisiensi gas Sulfur Dioksida (SO2) diikuti oleh 11 laboratorium peserta dengan rincian  8 laboratorium swasta dan 3 laboratorium pemerintah. Berdasarkan evaluasi outlier test sebagaimana Gambar 13, dapat disimpulkan bahwa 1 laboratorium peserta outlier dan 10 inlier. Dengan demikian, hanya 10 laboratorium peserta yang dapat dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan Zscore.
        
        
        

Sehubungan dengan program uji profisiensi menggunakan 5 parameter gas yang harus diukur, maka kepada laboratorium peserta yang dinyatakan memuaskan untuk masing-masing gas diberi bobot 20%. Suatu laboratorium peserta dinyatakan sukses, jika bobot minimal yang diperoleh adalah minimal 80%. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka rekapitulasi hasil uji profisiensi ditunjukkan sebagaimana Tabel 11. Berdasarkan rekapitulasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa 10 laboratorium peserta atau 90,9% dinyatakan sukses mengikuti program uji profisiensi.
11. Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut
Program uji profisiensi yang diselenggarakan oleh PT Trusur Unggul Teknusa diikuti 11 laboratorium peserta. 10 laboratorium peserta atau 90,9% memiliki nilai bobot lebih besar atau sama dengan 80% karena memiliki nilai |Zscore| ≤ 2 atau memuaskan untuk minimal 4 parameter gas. Hal ini berarti bahwa 10 laboratorium peserta tersebut dapat dinyatakan sukses mengikuti program uji profisiensi untuk pengukuran gas menggunakan peralatan gas analyzer.
Sebagai saran tindak lanjut, untuk keikutsertaan dalam program uji profisiensi selanjutnya, diharapkan seluruh laboratorium peserta dapat menyertakan nilai estimasi ketidakpastian pengukuran, sehingga penilaian kompetensi laboratorium peserta termasuk perhitungan ketidakpastian pengukuran.

12. Kerahasiaan
Semua informasi yang diberikan oleh peserta kepada penyelenggara uji profisiensi diperlakukan sebagai hal yang bersifat rahasia, karena itu Laporan Program Uji Profisiensi tidak mencantumkan identitas lengkap laboratorium peserta namun hanya berupa kode. Kode laboratorium peserta hanya diketahui oleh pihak penyelenggara dengan personil yang berwenang (authorized person) atau personil penghubung (contact person) dari laboratorium peserta. Bila dipandang perlu untuk tujuan diskusi dan kerjasama saling menguntungkan, misalnya, untuk meningkatkan unjuk kerja laboratorium peserta atau proses akreditasi sesuai ISO/IEC 17025, maka laboratorium peserta dapat melepaskan kerahasiaannya dengan menyampaikan hasil uji profisiensi kepada pihak lain yang berkepentingan.

13.  Informasi lebih lanjut

PT Trusur Unggul Teknusa
‎​Ruko Jalan Lapangan Tembak Raya No. 64 G Cibubur Jakarta Timur 13720
No. Telp: (021) 29627001-3, No. Faks: (021) 29627005
Website: trusur.com & Email:
help@trusur.com, hendi@trusur.com

14. Referensi
1)   ISO/IEC 17043: 2008 Conformity assessment — General requirements for proficiency testing;
2)   ISO 13528: 2005 Statistical methods for use in proficiency testing by interlaboratory comparisons
3)   ISO/IEC Guide 98-3: 2008 Uncertainty of measurement ― Part 3: Guide to the expression of uncertainty in measurement
4)   The International Harmonized Protocol for the Proficiency Testing of Analytical Chemistry Laboratories (IUPAC Technical Report) Prepared For Publication By Michael Thompson, Stephen L. R. Ellison, Pure Appl. Chem., Vol. 78, No. 1, pp. 145–196, 2006. © 2006 IUPAC

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger