Prinsip Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
Lingkungan
Berdasarkan ISO/IEC 17025: 2005 dan ISO 9000:
2015
Untuk memimpin dan mengoperasikan sebuah organisasi laboratorium lingkungan
dengan berhasil, maka perlu mengarahkan dan mengendalikannya dengan cara
sistematis dan transparan. Keberhasilan organisasi laboratorium dapat tercapai
melalui implementasi dan pemeliharaan sistem manajemen mutu yang didesain untuk
selalu terus menerus memperbaiki keefektifan dan efisiensi kinerjanya sambil
mempertimbangkan kebutuhan semua pihak berkepentingan. Berdasarkan ISO 9000:
2015 tentang sistem manajemen mutu – dasar-dasar dan kosakata (quality management systems – fundamentals
and vocabulary), prinsip manajemen mutu yang dapat digunakan oleh
organisasi ke arah perbaikan kinerja, adalah:
a) Fokus pelanggan
organisasi hendaknya memahami pelanggan atau pihak lain
berkepentingan untuk kebutuhan saat ini dan yang akan datang, serta memenuhi
persyaratan dan berusaha melebihi harapan pelanggan. Manfaat utama menerapkan
fokus pelanggan, diantaranya:
§ meningkatnya nilai pelanggan;
§ meningkatnya kepuasan
pelanggan;
§ memperbaiki loyalitas pelanggan;
§ meningkatnya bisnis
berulang;
§ meningkatnya reputasi
organisasi;
§ memperluas basis pelanggan;
§ meningkatnya
pendapatan dan pangsa pasar.
Adapun tindakan yang dilakukan untuk dapat fokus pelanggan, mencakup antara lain:
§ mengenali pelanggan langsung atau tidak langsung
sebagai penerima
nilai organisasi;
§ memahami kebutuhan dan harapan saat ini dan yang akan datang
dari pelanggan;
§ menghubungkan sasaran organisasi dengan kebutuhan
dan harapan pelanggan;
§ mengomunikasikan
kebutuhan dan harapan pelanggan
keseluruh organisasi;
§ merencanakan, mendesain, mengembangkan, menghasilkan, menyampaikan, dan mendukung jasa pelayanan laboratorium dan pelaporan
hasil pengujian untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan;
§ mengukur dan memantau kepuasan pelanggan
serta mengambil tindakan yang sesuai;
§ menentukan
dan mengambil tindakan terhadap kebutuhan dan harapan yang sesuai pihak berkepentingan yang relevan
serta dapat mempengaruhi kepuasan
pelanggan;
§ memelihara secara aktif hubungan
dengan pelanggan untuk mencapai
sukses berkelanjutan.
b) Kepemimpinan
Pembentukan kesatuan tujuan
dan arah serta keterikatan personil laboratorium memungkinkan organisasi menyelaraskan strategi, kebijakan, dan sumber daya untuk mencapai sasarannya. Sehubungan dengan hal tersebut,
pimpinan diseluruh tingkatan organisasi laboratorium menetapkan kesatuan tujuan dan arah serta menciptakan kondisi dimana
personil dilibatkan dalam mencapai
sasaran mutu organisasi. Beberapa manfaat
utama yang potensial dalam
kepemimpinan, adalah:
§ meningkatnya keefektifan dan efisiensi dalam mencapai sasaran mutu organisasi;
§ koordinasi yang
lebih
baik
dari
proses organisasi;
§ meningkatnya komunikasi
antar tingkat dan fungsi organisasi;
§ membangun serta meningkatkan kapabilitas organisasi termasuk personilnya untuk menghasikan hasil yang diinginkan.
Tindakan yang
dilakukan dalam kepemimpinan, termasuk:
§ mengomunikasikan
misi, visi, strategi,
kebijakan, dan proses organisasi ke seluruh tingkatan organisasi laboratorium;
§ menciptakan dan mendukung model nilai, keadilan,
dan
etika, untuk perilaku
di seluruh tingkatan
organisasi;
§ membangun budaya
saling percaya dan integritas;
§ menggalakkan komitmen
mutu di keseluruhan tingkatan organisasi;
§ memastikan pimpinan
diseluruh tingkatan merupakan contoh positif untuk seluruh personil di semua tingkatan organisasi;
§ melengkapi personil dengan sumber daya, pelatihan, dan kewenangan yang diperlukan untuk bertindak secara bertanggung jawab;
§ menginspirasikan, menggalakkan, dan mengenali kontribusi dari personil.
c) Keterlibatan personil
Kompetensi, pemberdayaan dan pelibatan
personil pada semua tingkatan
organisasi laboratorium sangat penting guna meningkatkan
kapabilitas organisasi dalam menciptakan dan menyampaikan
nilai. Untuk dapat mengelola organisasi secara efektif dan efisien, sangatlah penting menghargai dan melibatkan seluruh personil di semua tingkatan organisasi. Pengakuan,
pemberdayaan, serta peningkatan kompetensi akan memfasilitasi keterlibatan personil dalam pencapaian sasaran
mutu organisasi. Beberapa manfaat
utama keterlibatan personil, adalah:
§ meningkatnya pemahaman akan sasaran mutu organisasi oleh personil dalam organisasi
serta meningkatnya motivasi untuk pencapaiannya;
§ melibatkan
pelibatan personil dalam kegiatan peningkatan;
§ meningkatnya
pengembangan personil, inisiatif, dan kreatifitas;
§ meningkatnya kepuasan
personil;
§ meningkatnya kepercayaan dan kolaborasi di keseluruhan organisasi;
§ meningkatnya perhatian untuk berbagi nilai dan budaya
di keseluruhan organisasi.
Tindakan yang dilakukan
untuk keterlibatan personil, termasuk:
§ mengomunikasikan
ke personil untuk mendorong pemahaman pentingnya
kontribusi individual
mereka;
§ mendorong
kolaborasi di seluruh organisasi;
§ memfasilitasi diskusi terbuka serta saling berbagi pengetahuan
dan pengalaman;
§ memberdayakan personil untuk menentukan hambatan kinerja serta mengambil inisiatif tanpa rasa takut;
§ mengenali dan mengakui akan kontribusi, pembelajaran, dan peningkatan dari personil;
§ memberi kesempatan evaluasi
mandiri kinerja terhadap sasaran
personil;
§ melakukan survei penilaian kepuasan
personil, mengomunikasikan hasilnya, dan mengambil tindakan yang sesuai
d) Pendekatan proses
Sehubungan dengan sistem
manajemen mutu laboratorium terdiri dari proses yang saling
terkait, maka memahami hasil
penerapan sistem memungkinkan organisasi mengoptimalkan sistem
dan kinerjanya. Hasil yang konsisten dapat diperkirakan tercapai lebih efektif dan efisien bila kegiatan dipahami dan dikelola sebagai proses
saling terkait yang berfungsi sebagai sistem koheren. Beberapa manfaat utama pendekatan proses adalah:
§ meningkatkan kemampuan agar fokus pada proses inti dan peluang untuk peningkatan;
§ hasil yang konsisten
dan dapat diprediksi melalui sistem yang prosesnya diselaraskan;
§ mengoptimalkan kinerja melalui manajemen
proses yang efektif, penggunaan sumber
daya yang efisien, serta pengurangan
hambatan lintas-fungsi;
§ memberi kesempatan organisasi untuk dapat meyakinkan pihak berkepentingan akan konsistensi, keefektifan
dan efisiensi
Tindakan yang
dilakukan, meliputi:
§ menetapkan sasaran
dari sistem dan proses yang perlu
untuk pencapaiannya;
§ menetapkan kewenangan, tanggung
jawab, dan akuntabilitas untuk mengelola
proses;
§ memahami kemampuan organisasi dan menentukan
hambatan sumber daya sebelum melakukannya;
§ menetapkan saling ketergantungan proses dan menganalisa dampak
modifikasi untuk proses
individual, pada sistem
secara keseluruhan;
§ mengelola berbagai
proses dan saling keterkaitannya sebagai sistem
untuk mencapai sasaran
mutu organisasi secara efektif dan efisien;
§ memastikan ketersediaan informasi yang perlu
untuk mengoperasikan dan memperbaiki proses,
serta untuk memantau, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja keseluruhan sistem;
§ mengelola risiko yang dapat mempengaruhi keluaran proses dan hasil keseluruhan sistem manajemen mutu.
e) Peningkatan
Organisasi yang sukses memiliki fokus berkelanjutan pada peningkatan.
Peningkatan penting bagi organisasi untuk memelihara tingkat
kinerja saat ini, dan untuk bereaksi terhadap perubahan kondisi
internal dan eksternal, serta menciptakan peluang baru.
Beberapa manfaat utama prinsip peningkatan, meliputi:
§ meningkatnya kinerja
proses, kapabilitas organisasi, serta kepuasan pelanggan;
§ meningkatnya fokus investigasi dan menentukan
akar penyebab diikuti tindakan pencegahan, dan tindakan
perbaikan;
§ meningkatnya kemampuan mengantisipasi
dan bereaksi pada resiko serta peluang internal dan eksternal;
§ mendorong pertimbangan peningkatan baik secara bertahap maupun
terobosan;
§ meningkatnya penggunaan pembelajaran untuk peningkatan;
§ meningkatnya dorongan
untuk berinovasi.
Beberapa tindakan yang dilakukan termasuk:
§ mempromosikan penetapan peningkatan sasaran di seluruh
tingkatan organisasi;
§ mendidik dan melatih personil
di seluruh tingkatan
organisasi tentang bagaimana
memakai peralatan dasar serta metodologi untuk mencapai peningkatan sasaran;
§ memastikan personil
berkompeten untuk mempromosikan serta menyelesaikan proyek peningkatan dengan sukses;
§ membangun dan menyebarkan proses untuk menerapkan proyek peningkatan
di seluruh organisasi;
§ menelusuri, meninjau,
serta mengaudit perencanaan, penerapan, penyelesaian, dan hasil proyek peningkatan;
§ mengintegrasikan pertimbangan peningkatan ke dalam pengembangan baru atau modifikasi produk dan jasa, serta proses;
§ mengenali dan mengakui peningkatan
f) Pengambilan keputusan berdasarkan bukti
Fakta, bukti, dan analisis data dapat menyebabkan objektifitas
dan keyakinan yang lebih besar dalam membuat
suatu keputusan. Sehubungan
dengan hal tersebut, apapun keputusan yang dibuat oleh organisasi didasarkan pada analisis dan evaluasi data serta informasi
yang tersedia sehingga lebih memungkinkan untuk hasil yang diharapkan.
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai sumber masukan.
Karena itu, merupakan hal penting untuk
memahami hubungan sebab dan akibat serta potensi konsekuensi yang tidak diinginkan. Beberapa
manfaat utama dalam pengambilan keputusan berdasarkan bukti,
antara lain:
§ meningkatkan proses untuk mengambil keputusan;
§ meningkatkan penilaian
kinerja proses dan kemampuan
pencapaian sasaran;
§ meningkatkan keefektifan dan efisiensi operasional;
§ meningkatkan kemampuan meninjau,
mendebat, dan merubah opini serta keputusan;
§ meningkatkan kemampuan
mempertunjukkan keefektifan keputusan yang diambil saat lalu.
Tindakan yang dilakukan untuk pengambilan
keputusan berdasarkan bukti, termasuk:
§ menentukan, mengukur,
dan meninjau indikator kunci guna menunjukkan kinerja organisasi;
§ membuat semua data yang dibutuhkan tersedia bagi personil yang relevan;
§ memastikan data dan informasi
akurasinya mencukupi, dipercaya, dan aman;
§ menganalisis, mengevaluasi data dan informasi menggunakan metode yang tepat;
§ memastikan
personil yang kompeten untuk menganalisis
dan mengevaluasi data sebagaimana
diperlukan;
§ membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan bukti, yang diseimbangkan dengan
pengalaman serta intuisi.
g) Manajemen
relasi
Dalam
rangka mengoptimalkan dampak pihak berkepentingan yang
mempengaruhi kinerja organisasi dan
untuk mencapai sukses berkelanjutan, maka organisasi harus mengelola hubungan dengan pihak berkepentingan tersebut, seperti
pelanggan, regulator, atau penyedia jasa dan perbekalan. Beberapa manfaat utama prinsip manajemen relasi, adalah:
§ meningkatnya kinerja organisasi dan pihak berkepentingan yang relevan
dengan menanggapi peluang
dan hambatan yang terkait dengan
masing-masing pihak berkepentingan;
§ pemahaman bersama
diantara pihak berkepentingan akan sasaran
dan nilai;
§ meningkatnya kapabilitas menciptakan nilai bagi pihak berkepentingan dengan berbagi sumber
daya
dan kompetensi, dan mengelola risiko
berkaitan dengan mutu;
§ mengelola dengan
baik rantai pasokan yang menyediakan
aliran pelayanan jasa laboratorium yang stabil.
Tindakan yang dilakukan,
mencakup:
§ mengelola hubungan yang baik antara pihak berkepentingan dengan organisasi;
§ menentukan
dan membuat proritas relasi dengan pihak berkepentingan yang perlu untuk dikelola;
§ membangun relasi yang dapat menyeimbangkan akan perolehan jangka pendek
dengan pertimbangan jangka panjang;
§ mengumpulkan dan membagi
informasi, keahlian,
serta sumber daya ke pihak berkepentingan relevan;
§ mengukur kinerja
dan memberikan umpan balik
ke pihak berkepentingan relevan, sebagaimana diperlukan, untuk mendorong
inisiatif peningkatan;
§ menetapkan kegiatan kerjasama pengembangan dan peningkatan bersama dengan pihak berkepentingan;
§ mendorong dan mengakui peningkatan dan pencapaian yang dilakukan oleh pihak berkepentingan.
Keberhasilan penggunaan
prinsip manajemen oleh suatu organisasi laboratorium akan menghasilkan manfaat
bagi pihak yang berkepentingan seperti perbaikan kinerja, penciptaan nilai dan
peningkatan stabilitas. Hal ini disebabkan pendekatan sistem manajemen mutu
mengajak organisasi laboratorium untuk menganalisis persyaratan pelanggan,
menetapkan proses yang memberi sumbangan bagi pencapaian produk yaitu data
hasil pengujian yang dituangkan dalam sertifikat atau laporan yang diterima
pelanggan dan menjaga proses-proses ini terkendali sebagaimana disyaratkan oleh
ISO/IEC 17025: 2005. Dengan demikian, sistem manajemen mutu dapat meyakinkan
organisasi laboratorium dan pelanggannya bahwa sistem tersebut mampu memberikan
data hasil pengujian yang konsisten memenuhi persyaratan hingga mencapai
kepuasan pelanggan dan melampaui harapan pelanggan.
0 komentar:
Post a Comment