Pengendalian Mutu Non-numerical Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan
Secara umum pengendalian mutu non-numerical merupakan pemeriksaan sistem manajemen mutu secara menyeluruh. Penerapan
pengendalian mutu non-numerical dilakukan melalui
pendekatan a hazard analysis.
Pendekatan ini merupakan cara yang sangat sistematik untuk memastikan semua
pengendalian yang diperlukan dengan menetapkan seluruh tahapan ktitis pengambilan sampel dan pengujian.
Identifikasi tahapan kritis dilakukan pada
setiap proses operasional, mulai perencanaan pengambilan sampel hingga pelaporan
hasil pengujian.
Setiap tahapan yang relevan dalam proses pengujian harus
diidentifikasi sumber-sumber penyebab yang memungkinkan timbulnya bahaya dan
harus diidentifikasi kemungkinan pengendaliannya serta mencegah atau mengurangi terulangnya
kembali. Setelah didapatkan cara pengendalian yang baik untuk dapat diterapkan
dengan didasarkan efektifitas dan efisiensi, maka pengendalian
tersebut harus diterapkan dan melakukan pelatihan bagi personil terkait. Contoh identifikasi bahaya saat pengambilan
sampel air limbah industri dapat dilihat dalam Tabel 1.
Seluruh rekaman pengendalian mutu non-numerical harus dipelihara. Untuk mengetahui
efektifitas pengendalian bahaya tersebut, maka laboratorium harus memantau
penerapannya. Secara umum, pengendalian mutu non-numerical meliputi, antara lain:
a) kaji ulang dokumen dan kaji ulang
manajemen termasuk rapat manajemen reguler;
b) audit
internal
yang terencana dan sistematik;
c) penyeliaan yang memadai kepada analis
laboratorium;
d) verifikasi
dan validasi data hasil pengujian;
e) pemantauan
unjuk kerja peralatan dan evaluasi hasil kalibrasi;
f) pemantauan
kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian;
g) pemeriksaan
tanggal kedaluwarsa
bahan habis pakai dan bahan kimia;
h) pengelolaan sampel uji sesuai
persyaratan; dan
i)
kompetensi
personil laboratorium.
Identifikasi
tahapan kritis metode pengujian merupakan hal yang terpenting dalam menerapkan
pendekatan a
hazard analysis. Umumnya, identifikasi tahapan kritis metode pengujian
dilakukan oleh penyelia laboratorium atau manajer teknis. Hal ini
disebabkan identifikasi tahapan kritis
membutuhkan pengalaman dan pemahaman detail
tahap demi tahap prosedur pengujian.
Sedangkan,
contoh identifikasi tahapan kritis metode pengujian besi (Fe) dalam air dan air
limbah secara spektrofotometri serapan atom (SSA) sesuai SNI 6989.4: 2009 sebagaimana
Tabel 2.
0 komentar:
Post a Comment