Penentuan
Akurasi Melalui Perbandingan Dua Metode Pengujian
Penentuan akurasi dapat dilakukan
dengan membandingkan dua metode yang
secara prinsip berbeda terhadap pengujian sampel yang sama. Penentuan dengan cara
ini tidak dapat membuktikan metode pengujian mana yang lebih akurat, bila
dibandingkan dengan metode pengujian lainnya. Penentuan perbandingan metode
pengujian ini hanya menyatakan bahwa 2 kelompok hasil pengujian memiliki
akurasi berbeda nyata atau tidak.
Suatu sampel
dilakukan pengulangan pengujian sehingga menghasilkan masing-masing simpangan
baku dan rerata dari dua metode pengujian yang digunakan. Dengan menggunakan
evaluasi statistika yaitu uji-F dan uji-t, maka diperoleh kesimpulan kedua simpangan
baku dan rerata tersebut memiliki perbedaan nyata atau tidak. Sebagai ilustrasi, Tabel 1 menunjukkan
hasil penentuan kadar seng (Zn) dengan menggunakan metode pengujian titrasi EDTA
dan spektrofototmeter serapan atom, sebagai
berikut:
Berdasarkan
uji-F, simpangan baku tersebut dinyatakan tidak berbeda nyata sehingga dapat dilanjutkan
dengan uji-t. Dari Tabel 1 tersebut, dapat dihitung simpangan baku gabungan
dengan menggunakan persamaan, dibawah ini:
Dengan
derajat kebebasan df = (n1 + n2) – 2 = 14 pada tingkat
kepercayaan 95%, maka diperoleh ttabel
= 2,145. Data tabel t dapat
diperoleh dengan menggunakan excel dengan mengetik pada salah satu cell
=TINV(0.05, 14). Nilai thitung
< ttabel atau 0,28 < 2,145, maka dapat
disimpulkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95% dua kumpulan data pengulangan
pengujian yang dihasilkan dari dua metode pengujian yang secara prinsip berbeda
terhadap pengujian sampel yang sama memiliki rerata yang tidak beda nyata. Dengan
kata lain, kedua hasil tidak memiliki bias
yang berarti sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tersebut memiliki
akurasi yang dapat dipertahankan secara ilmiah.
terima kasih ilmunya pak
ReplyDeleteOk makasih
Delete